Untuk yang sudah memiliki plus yang demikian, masih juga harus disertai usaha-usaha menghiasi diri yang mungkin perlu agak berlebihan. Karena harus sering tampil di mana-mana lewat layar kaca dan media sosial di hape. Layaknya seorang bintang panggung yang hanya untuk dilihat dari kejauhan.
Presiden adalah orang partai
Melamar dan minta dipilih jadi presiden NKRI sesungguhnya tidak perlu. Tidak elok dilakukan di negeri yang menghargai kerendahan hati.
Apa lagi minta dipilih sebagai Presiden hanya dengan modal mempunyai kecerdasan bisa membuat kritikan dan sindiran-sindiran tajam kepada yang ingin digantikan.
Seorang calon presiden hendaknya seorang negarawan yang berideologi---Partai. Yang tidak berideologi seharusnya bisa menolak dicalonkan sebagai Capres.
Seseorang yang bukan kader partai bisa saja dicaonkan oleh parpol asal yang bersangkutan memang bersedia.
Sebagai seorang tokoh nasional. Prabowo agaknya kurang pas jika dia ngotot, ngoyo, bertahun-tahun berusaha keras minta jadi Presiden. Apalagi sudah ditandai pula dengan beberapa macam kegagalan yang dialami yang sangat diketahui publik.
Banyak memang janji yang diucapkan. Tetapi semua justru sedang dikerjakan pemerintah. Kecuali janji yang tidak masuk akal sehat. Yaitu akan menghentikan segala macam import. Dan kemungkinan akan membangkitkan bahaya laten kekuatan zaman ORBA.
Tentu saja Prabowo sangat minta dipilih sebagai presiden kepada rakyat dan juga kepada semua parpol. Yang demikian sungguh tidak dilarang di NKRI. Â Yang jelas banyak ormas yang memusuhi Presiden Jokowi sangat menaruh banyak harapan kepada tokoh "sekelas" sosok Prabowo.
Menurut penulis. Serunya pertarungan antar pendukung Norut 1 dan 2 di media sosial. Â Hanyalah karena Prabowo dipandang tidak pantas melawan Presiden Jokowi. Lawan Presiden Jokowi yang memadai mungkin Rizal Ramli.Â