Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cawapres Pak Jokowi Hanya untuk Tokoh PPP?

25 April 2018   16:49 Diperbarui: 25 April 2018   16:53 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sangat disadari oleh para pemain politik. Bahwa menghadapi Petahana tidak bisa sendirian. Terlebih dengan keberadaan yang disebut "presidential threshold."

Maka untuk bisa melawan Presiden Jokowi dengan agak seimbang  diperlukan ada satu sampai tiga poros perlawanan.

Menurut hemat penulis berapa pun poros yang dibuat, Pak Jokowi pasti akan mendapat suara paling tidak enampuluh persen.

Angka enampuluh persen suara itulah yang membuat posisi Wapres yang mendampingi Pak Jokowi sangat dilirik banyak pihak yang sangat berkepentingan memperhatikan putra-putra terbaik di negara ini.

Angka enampuluh persen bisa memastikan hasil Pilpres tidak perlu diuji di emka.

Dunia berkepentingan dengan Pilpres 2019

Dunia akan melihat sangat wajar dan bisa mengerti jika 2019 tampil Jokowi-Hartarto, karena sukses Jokowi bersama JeKa dari Golkar.

Dunia akan melihat sangat wajar dan bisa mengerti jika 2019 akan tampil Jokowi-AHY, karena hubungan baik dan saling pengertian sudah dibangun SBY, Pak Jokowi dan Gibran.

Dunia juga akan sangat maklum jika Gatot Nurmantyo, mantan panglima yang menjadi wapres. Karena sukses membantu POLRI menjaga aksi demo 411-212 2016.

Dunia juga akan sangat maklum jika Tuanku Guru Bajang yang menjadi Wapres. Karena sukses menjadikan NTT sebagai salah satu wilayah indah sejahtera yang mempesona di dunia.

Dunia juga akan sangat maklum dan bisa memahami jika Prabowo mau jadi wapres mendampingi Presiden Jokowi. Karena tak akan sempat lagi bisa jadi orang nomor satu di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun