Prestasi Presiden Jokowi diakui dunia lewat dua menteri
Bagi para tokoh bangsa yang tidak ikut bangga dengan prestasi Meteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, lebih baik tidak usah terlalu kecewa kalau tidak boleh disebut cemburu atau "iri."
Mereka tidak perlu mengobral penilaian dengan pandangan pribadi yang sempit yang terlalu membodohi jika dibanding dengan pandangan internasional yang umumnya tidak punya interes apa-apa. Selain mencoba menghormati prestasi personal yang layak diteladani oleh siapa pun dari negara manapun.
Maka pantas bersyukur bagi mereka yang sempat dipercaya dan diangkat jadi menteri oleh Presiden Jokowi. Dan jangan terlalu sedih dan lebih baik bersabar jika jadi menteri mungkin sempat "diistirahatkan" sementara dalam kabinet.
Tetapi mungkin harus menerima dengan penuh pengertian dan kebesaran jiwa jika ada menteri yang terpaksa dicopot oleh Presiden Jokowi karena ditengarai hobi bikin gaduh.
Keberanian Presiden Jokowi tidak menantang siapa pun
Dengan hanya dua prestasi dua menterinya yang berkelas internasional. Serta keberanian Presiden Jokowi berjalan cepat mendatangi tempat bom teroris diledakkan di Jalan Thamrin; dan berani berjalan melangkahkan kaki di negara-negara yang sedang bergolak.
Apalagi sangat terlihat jelas terlihat betapa senang orang Aceh sampai Papua menerima kepemimpinannya yang merakyat.
Maka mungkin sangat perlu dipertanyakan kepada yang berkepentingan menggantikan Presiden Jokowi. Apa yang akan dijual kepada rakyat? Andalan apa yang akan digunakan untuk mengimbangi citra Presiden Jokowi?
Jawabnya. Sekali lagi mungkin hanya SARA dan mementaskan kembali lakon "bangkai PKI bangkit dari kubur."
Belajar dari pengalaman menjatuhkan Ahok dalam Pilkada Jakarta 2017.