Pasti tidak ada teriak kemarahan sopir-sopir angkot, kemarahan warga setempat yang turun temurun tinggal di Tanah Abang yang merasa dirugikan. Dan juga pasti tidak ada keluhan pedagang kaki lima yang seharusnya dapat tenda tetapi tidak kebagian.
Bahwa masyarakat akan bisa menyesuaikan diri dengan kebijakan PKL Anies di Tanah Abang itu sudah pasti.
Bahwa demam kaki lima mulai menjamur di seluruh wilayah Jakarta sangat mungkin tidak bisa dicegah.
Dan anehnya yang berdagang di kawasan-kawasan kaki lima itu pun umumnya bukan warga Jakarta setempat.
Bahwa pedagang kaki lima sangat senang atas ide cemerlang Anies-Sandi adalah sudah pasti. Karena  mereka adalah kelompok yang sangat senang jualan di pinggir jalan. Karena pinggir jalan adalah tempat jualan terdekat dengan para pembeli yang tidak sempat pergi ke toko atau pasar.
Banyak pihak yang tidak senang dan marah terhadap Anies. Â Yang tampak senang adalah mereka yang berkepentingan dengan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Â Mereka yang mendukung atau menentang Anies adalah yang punya kesempatan menjual diri dengan menawarkan pilihan politik.
Gebrakan sepektakuler Anies dan TPGUPP
Anies boleh saja membuat terobosan sepektakuler seperti halnya dengan kebijakan Ahok yang hanya bikin Simpang Susun Semanggi dalam waktu yang relatif sangat singkat. Kebijakan Ahok itu tidak pernah terpikir oleh gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Dan hasilnya ternyata luar biasa bagi mereka yang ada di Jakarta. Kemacetan di Jembatan Semanggi segera terurai selamanya.
Kebijakan Anis memperbanyak jumlah TPGUPP yang lebih dari tujuhpuluh orang dengan anggaran yang berlipat-lipat dibandingkan aggaran yang ada sebelumnya, bisa menimbulkan berbagai prasangka buruk dari banyak pihak.
Terutama prasangka bahwa Anies sebenarnya cuma pinter omong doang tapi nggak bisa kerja maka perlu bantuan banyak orang yang mendukung. Dan ada pula prasangka bahwa yang diangkat sebagai anggota TPGUPP adalah mereka yang dekat dengan dirinya yang sehari-hari hanya sibuk "tanpa acara."
Juga ada dugaan bahwa TPGUPP jangan-jangan dibentuk berkaitan dengan pertarungan pada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019?