Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahar Haram dan "Kesalahan Fatal" Jeka, Prabowo?

19 Januari 2018   16:30 Diperbarui: 19 Januari 2018   16:35 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribut-ribut soal mahar haram 40 milyar rupiah yang kata La Nyalla pernah diminta Prabowo tidak usahlah diributkan. Yang tidak berkepentingan sebaiknya tersenyum saja dan bersyukur tidak pernah ikut kecipratan uang haram itu.

Realita sudah menunjukkan dengan bukti nyata bahwa mahar haram hanya akan menimbulkan kemarahan dan penyesalan di kalangan para alumni 212 1916.

Jeka dan Anies boleh jadi sangat benar bahwa untuk maju melawan Ahok, Prabowo tidak minta mahar. Persis seperti halnya dengan Ahok ketika diminta Prabowo untuk mendampingi Jokowi sebagai cawagub dan cagub DKI melawan Fauzibowo. Prabowo tidak minta mahar kepada Ahok.

Jadi Prabowo memang bisa dipastikan tidak minta mahar kepada mereka yang dicalonkan. Tetapi entah jika kepada mereka yang minta untuk dicalonkan oleh Gerindra? Sebab memang bukan orang sembarangan yang bisa dicalonan oleh parpol.

Pemda DKI saat ini dan masa depan Jakarta?

Di zaman 'Now" antara Pemda DKI dan pemerintah pusat terkesan ada yang tidak sejalan atau berbeda pandangan dalam berbagai kebijakan. Siapa yang salah?

Siapa pun tidak boleh menyalahkan karena bukan hakim . Tetapi dalam hati boleh saja mengatakan sebaiknya Jeka dan Prabowo harus ikut bertanggung jawab?

Memang jawaban yang pasti benar hanya Anies yang bisa disalahkan. Karena dia gubernur. Dan kalau dicopot Sandiaga Uno yang pasti menggantikannya. Dan Sandi bisa mengangkat Yusril atau siapa pun yang masih sebaya tetapi sudah purnawarawan untuk jadi wakil gubernur. Tergantung arahan bos-bos partai Gerindra tentunya.

Tetapi bagaimana kalau Sandiaga Uno terkena kasus hukum?  Anggap saja tidak masalah. Anggap saja soal biasa. Siapa pun yang bersalah wajar saja kalau harus bertanggungjawab di depan hukum. 

Orang-orang DKI, warga Jakarta  yang beriman dan yang berakal sehat pasti bisa menerima PetunjukNYA. 

Di masa mendatang Jakarta pasti tetap menjadi kota yang menyenangkan bagi seluruh penduduk dunia. Karena seperti kota yang tidak pernah tidur. Setiap hari terdengar suara azan menggema di langit.   Jakarta menjadi kota yang disucikan warganya karena tanpa judi, tanpa bisnis seksual dan narkoba. Tentu saja pasti juga tanpa ada warganya yang mau menggelapkan pajak dan berbuat korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun