Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Kapeka Pemprov DKI Tandingan KPK?

8 Januari 2018   08:04 Diperbarui: 8 Januari 2018   11:51 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Para koruptor tidak puas dengan kerja KPK

Agaknya banyak pihak tidak puas dengan sepak terjang KPK.  Maka Gubernur Anies-Sandi melengkapi langkah-langkah awal sebagai  gubernur yang bersih yang steril korupsi dengan membentuk Kapeka khusus deka'i sebagai badan atau komisi pencegahan korupsi di DKI.

Sepintas komisi pencegahan korupsi bentukan Anies agaknya mau mengambil sebagian peran KPK.   Yaitu KPK yang seharusnya punya program agar siapa pun tidak mau melakukan korupsi walau pun kesempatan memberi peluang untuk melakukan tindak kejahatan tersebut dengan jaminan pasti aman dan selamat.

Dengan melihat siapa yang duduk di kapeka deka'i dan juga memperhatikan sepak terjang Anies-Sandi yang nyata kebalikan---berbeda dan berlawanan, dari gubernur-gubernur sebelumnya.   Maka wajar saja bila sebagian warga Jakarta ada yang berpendapat bahwa Anies-Sandi akan membangun Jakarta sesuai selera pribadinya. Yang tidak mau kalah dengan reputasi yang dicapai Jokowi, Ahok dan Jarot dalam satu periode masa jabatan.

Atau wajar saja bila ada sebagian warga Jakarta yang berpendapat bahwa Anies-Sandi akan membangun dan menjadikan suasana Jakarta untuk sangat berenerji dan bersemangat menyambut Pilpres 2019. Demi Presiden R.I. 2019-'24, menggantikan Presiden inkumben.

Kapeka deka'i untuk mencegah otata

Kapeka deka'i bisa saja ditujukan untuk mencegah terjadinya otata (OTT) oleh KPK.  Karena di sana ada mantan orang kuat KPK pada zamannya. Yang kemungkinan dipandang masih punya kepekaan informasi tentang siapa saja yang akan segera jadi korban otata dalam hitungan jam atau menit.

Dan bahwa otata yang dilakukan KPK kemudian bisa saja diperjuangkan untuk dianggap tidak sah atau haram oleh kapeka deka'i.

Selama ini KPK dalam memberantas korupsi biasanya hanya akan berhadapan dengan para pengacara terdakwa. Yang akan datang sangat mungkin KPK akan berhadapan pula dengan kapeka deka'i yang sangat bisa beralih fungsi sebagai komisi pembela koruptor.

Selanjutnya. Mungkin Kapeka deka'i diarahkan pula untuk mampu membatalkan pembelian lahan RS Sumber Waras. Meski dalam etika jual beli di masyarakat ada etika "barang yang sudah dibeli tidak boleh dikembalikan atau ditukar." Kalau tidak mampu, setidaknya Pemprov bisa menjualnya kembali dengan harga pasar yang sangat menguntungkan karena pasti akan banyak yang berminat membelinya.

Toh Pemprov DKI dibawah Anies-Sandi tidak perlu memiliki er'es kanker seperti yang diinginkan Pemprov sebelumnya.

Yang diperlukan er'es jiwa

Barangkali Gubernur Anies-Sandi cenderung mendirikan er'es jiwa sekelas aleksis. Diprediksi bahwa pada tahun-tahun mendatang orang-orang penting di Jakarta sangat mungkin akan banyak yang butuh perawatan khusus karena gangguan kejiwaan.

Penderita sakit jiwa akan lebih banyak dari pada penderita kanker.

Dan tempat yang cocok untuk er'es jiwa tentu saja bukan yang dekat dengan RS Dharmais. Tetapi lahan baru di sebuah pulau yang direklamasi oleh Anies--Sandi, di Teluk Jakarta.

Kapeka untuk menyeret Ahok

Kemudian.  Sangat mungkin kapeka deka'i bisa saja diarahkan pula untuk berusaha keras menyeret Ahok ke pengadilan Tipikor. Karena kapeka deka'i punya tokoh handal dan hebat yang diharapkan mampu menyajikan fakta-fakta yang dianggap sebagai bukti Ahok sebagai koruptor.

Tetapi niat tersebut bisa juga akan lebih mencelakakan mereka yang sudah dipecat atau belum disentuh dengan jerat hukum oleh Ahok . Karena justru mereka yang akan benar-benar terbukti menjadi mafia yang menyulitkan kehidupan warga Jakarta selama bertahun-tahun.

Realita bernegara tidak pernah menyembunyikan kebenaran. Siapa yang salah akan terlihat jelas dan nyata salahnya dan bertanggungjawab atas kesalahan yang diperbuat. Dan siapa pun yang benar tetapi disalahkan, maka sejarah akan tetap mencatat nama yang dimuliakan bangsa dan negara.

Demikian. Salam sejahtera kepada yang sempat membaca tulisan ini. Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun