Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hati-hati Perlawanan Terhadap Presiden Jokowi Tetap Pakai SARA?

20 Juni 2017   12:15 Diperbarui: 20 Juni 2017   15:21 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jargon basi yang tak lagi pantas diucapkan.

Pernah ada jargon politik tempo hari yang sering jadi andalan yang sah,  terhormat  dan wajar atas kegagalan suatu program pemerintah yang dijanjikan partai pemenang pemilu dan Pilpres. Bahwa melaksanakan program yang pernah dijanjikan tidak semudah membalik telapak tangan.

Tetapi Presiden Jokowi telah membuktikan bahwa dengan belusukan sambil kerja dan kerja terus kerja mengabdi kepada negara dan bangsa. Belum lagi genap lima tahun masa pemerintahannya  ternyata Indonesia sudah jauh berubah.

Hanya cukup dengan aba-aba sebagai doa. Dengan membaca bismillah mengucapkan "revolusi mental" saat masih sebagai seorang gubernur DKI Jakarta.

Mental pengkhianat mungkin memang sulit dirubah

Yang belum atau mungkin memang sengaja tidak mau berubah adalah mental para pengkhianat bangsa.

Mereka tidak malu-malu memutar lidah membalik-balik fakta di mata masyarakat dunia. Pemerintah yang berjuang keras dengan rendah hati memuliakan rakyat dikatakanlah sebagai pemerintah sewenang-wenang yang tidak berkeadilan.

Yang mengaku ulama dipanggil polisi karena menghasut, menghujat, memfitnah, terkait pornografi, perzinahan serta menghina Pancasila dan mengancam kepala negara. Dikatakan sebagai kriminalisasi ulama dan sebagainya dan sebagainya, yang hanya pantas diucapkan seseorang yang bukan ulama tetapi sengaja menghina agamanya sendiri yang dihormati negara. 

Hati-hati berperilaku di Mekah

Patut dicurigai adalah kemungkinan menodai kota suci Mekah dengan menjadikannya sebagai basis usaha makar para pengkhianat bangsa untuk melawan pemerintahan Presiden Jokowi.

Lihat saja di YouTube. Berapa tokoh politik yang ngetop di negeri ini yang mendatangi dan mungkin berunding atau dengan Habib Rizieq Shihab yang sementara ini bisa umroh sambil "tinggal" sementara di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun