REVOLUSI SPIRITUAL
Presiden Jokowi ditantang bernyali ditaktor
Bom Kampung Melayu bisa jadi adalah isyarat bahwa “mereka” harus diselesaikan sampai habis seperti peka’I dulu dan belakangan seperti HTI. Tidak cukup hanya digebug dan ditendang saja yang membuat mereka bisa lebih menggarang.
Ancaman akan digebuk dan ditendang yang dilontarkan Presiden Jokowi mungkin masih dianggap cuma omong doang oleh kelompok teroris, kelompok pengkhianat bangsa, kelompok mafia, kelompok trah penguasa berdarah dingin, kelompok parpol aliran frustasi dan kelompok golongan negara islam Indonesia. Kagak serius.
Buktinya segera meledak bom Kampung Melayu? Hayo! Pemerintah bisa apa?
Artinya. Presiden Jokowi ditantang mereka untuk dijebloskan agar unjuk diri sebagai seorang “ditaktor.” Supaya mudah jadi alasan untuk diserang dan dijatuhkannya.
Presiden Jokowi agaknya memang harus segera unjuk diri sebagai seorang “ditaktor,” yang tangkas dan cerdas demi keutuhan N.K.R.I. dan keselamatan jiwa seluruh rakyat.
Semoga saja tidak otoriter seperti Bung Karno yang masih punya ewuh-pakewuhdalam bertindak. Atau tidak meniru seperti sikap diktaktor Pak Harto yang main gebuk pakai senjata super semar pemberian Bung Karno.
Gebukan dan tendangan Presiden Jokowi belum cukup
Gebuk dan tendangan Presiden Jokowi saja tidak cukup. Harus disertai pula dengan langkah pasti seperti menghilangkan HTI dan menyeret siapa pun yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara ke pengadilan.
Seperti negara yang terpaksa harus memenjarakan Ahok yang sementara ini mungkin sudah masuk sebagai negarawan terbaik negeri ini.