Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bom Kampung Melayu Isyarat "Mereka" Minta Dihabisi?

30 Mei 2017   07:58 Diperbarui: 30 Mei 2017   09:25 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Presiden Jokowi ditantang bernyali ditaktor

Bom Kampung Melayu bisa jadi adalah isyarat bahwa “mereka” harus diselesaikan sampai habis seperti peka’I dulu dan belakangan seperti HTI. Tidak cukup hanya digebug dan ditendang saja yang membuat mereka bisa lebih menggarang.

Ancaman akan digebuk dan ditendang yang dilontarkan Presiden Jokowi  mungkin masih dianggap cuma omong doang oleh kelompok teroris, kelompok pengkhianat bangsa, kelompok mafia, kelompok trah penguasa berdarah dingin, kelompok parpol aliran frustasi dan kelompok golongan negara islam Indonesia. Kagak serius.

Buktinya segera meledak bom Kampung Melayu?  Hayo! Pemerintah bisa apa?

Artinya. Presiden Jokowi ditantang mereka untuk dijebloskan agar unjuk diri sebagai seorang “ditaktor.” Supaya mudah jadi alasan untuk diserang dan dijatuhkannya.

Presiden Jokowi agaknya memang harus segera unjuk diri sebagai seorang “ditaktor,” yang tangkas dan cerdas demi keutuhan N.K.R.I. dan keselamatan jiwa seluruh rakyat.

Semoga saja tidak otoriter seperti Bung Karno yang masih punya ewuh-pakewuhdalam bertindak. Atau tidak meniru seperti sikap diktaktor Pak Harto yang main gebuk pakai senjata super semar pemberian Bung Karno.

Gebukan dan tendangan Presiden Jokowi belum cukup

Gebuk dan tendangan Presiden Jokowi saja tidak cukup. Harus disertai pula dengan langkah pasti seperti menghilangkan HTI dan menyeret siapa pun yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara ke pengadilan.

Seperti negara yang terpaksa harus memenjarakan Ahok yang sementara ini mungkin sudah masuk sebagai negarawan terbaik negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun