Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Asal Indonesia Asli?

27 Mei 2017   08:53 Diperbarui: 27 Mei 2017   09:15 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik



Ahok dipenjarakan oleh negara.

Sementara ini. Ahok dipenjarakan oleh negara. Terkurung dalam ruang berjeruji besi mati, yang kokoh memaksanya menyucikan diri demi kebenaran mutlak yang mengekangnya.

Tak sembarang sahabat dan teman bisa menjenguk. Kecuali anak, istri dan mereka yang sangat dihormati dan juga Tuhannya yang tidak Berkenan Membiarkannya sendirian.

Ahok dipenjarakan oleh negara. Terkurung dalam ruang berjeruji besi mati yang kokoh memaksanya menyucikan diri demi KesucianNYA mendengarkan ayat-ayat Alkitab yang selalu dibacakan dalam hatinya.

Ahok dipenjarakan oleh negara. Terkurung dalam ruang berjeruji besi mati. Suatu tempat yang jelas dan pasti alamatnya diketahui dunia. 

Di mana Habib Rizieq Shihab?

Sementara ini.  Habib Rizieq Shihab sedang ditunggu atau dicari Polda Jabar. Entah di mana dia adanya. 

Pada hal sudah percuma dunia dan akhirat  ditutupi. Wajah dan tubuh-tubuh sudah telanjang bulat dan nyata tanpa noda kata-kata ayat, sorban dan jubah.

Sementara ini. Habib Rizieq Shihab sedang ditunggu atau dicari Polda Jabar. Tak kunjung hadir.  Mungkin ada di ruang-ruang khusus yang percuma saja bila ditembus.  Di dada-dada mereka yang bersamanya merenungi diri di depan pintu akhir penantian. Menanti kapan pintu "kemerdekaan" dibukakan baginya.

Habib Rizieq Shihab bersama dunia pasti menyaksi Ahok yang sejati.  Gagah nian Ahok masuki pintu di tembok penjara.  Diterangi terang benderang ribuan lilin. Diiringi jeritan hati yang sedih melantunkan doa mereka yang beriman bersama Tuhan Yang Maha Kasih.  "Kami ampuni saudara kami yang tidak mengerti apa yang diperbuat kepada kami. Semoga Kasih Tuhan hilangkan amarahnya."  Sambil berserah diri kepada negara yang memuliakan rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun