Doa itu sangat indah bagai doa seluruh isi alam semesta yang menyatu dengan harapan Tuhan dan para Rasul. Doa memuliakan manusia dari mereka yang Dimuliakan Tuhan
Banyak di antara mereka tanpa menyadari berurai air mata dibawah tugu Monumen Nasional. Bahwa mereka sedang didekap dan dipeluk oleh indahnya keimanan dalam berbangsa
Kabar makar
Pada hari yang sama dengan doa 212 super damai. Tersiar berita tak kalah mengejutkan dan menghebohkan. Ada mereka yang ditangkap diduga merencanakan “makar.” Jakarta makin seru. NKRI makin memukau dunia.
Berikut orang-orang yang diduga akan makar: Ahmad Dhani, Eko, Adityawarman, KivlanZein, Racmawati Soekarno Putri, Firza Huzen, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, Jamran, dan Rizal Kobar.
Pihak kepolisian mencium upaya—rencana, mereka memanfaatkan momen aksi 2 Desember untuk niat makar.
Melihat nama-nama mereka yang ditangkap, masyarakat bisa memahami tindakan polri. Mengingat ucap mereka yang tidak sedikitpun menghargai pemerintah pilihan seluruh rakyat yang sah. Yang juga teruji di MK.
Apalagi menurut polri rencana tersebut telah diselidiki aparat semenjak bulan November atau tiga minggu sebelum penangkapan.
Tetapi biar bagaimanapun. Rencana ada makar sangat diragukan banyak pihak.
Makar—menggulingkan pemerintah yang sah melalui MPR, saat ini adalah suatu tindakan yang hanya pantas dilakukan sekelompok orang cerdas tapi sangat tolol dan nekad. Yang mengaku beragama pun hanya formalitas. Mereka justru orang-orang kafir—mendustakan kebenaran, yang menunggang agama.
Mereka benar-benar orang cerdas pintar omong tetapi sangat tolol dan berbahaya karena frustasi. Mereka tidak tahu bahwa berbuat makar tidak mungkin bisa terjadi di NKRI.