Terpaksa jadi pemimpin karena tidak ada yang mau memimpin. Atau karena dipilih dan diminta untuk memimpin.
Menjadi pemimpin karena dipercaya dan dipilih rakyat.  Karena rakyat tahu siapa yang tepat dipilih untuk memimpin.3—Selalu bersama rakyat dan diperhatikan rakyat. Merasa sebagai abdi rakyat yang harus bertanggungjawab kepada rakyat.
3—Mengakui bahwa rakyat adalah yang memberi kemuliaan dan segalanya kepada pemimpinnya. Rakyat juga memberi perlidungan yang perkasa demi keselamatan jiwa para pemimpinnya.
Maka seorang pemimpin harus sanggup dan siap mengorbankan kepentingan pribadi dan kepentingan keluarga demi rakyat dan negara.
4—Menyadari bahwa rakyat sangat berhak untuk minta pertanggungan jawab kepada pemimpinnya. Dan sebagai pemimpin tidak perlu bersembunyi karena rakyat melindungi pemimpinnya.
5—Menyadari dan mengakui bahwa rakyat sangat berhak marah kepada pemimpin yang dipercaya dan dipilihnya. Bahkan berhak mencabut mandat yang diberikan.
Merasa tidak pantas menasihati rakyat. Â Justru harus banyak mendengar nasihat rakyat. Tuntutan dan keluhan rakyat adalah nasihat kepada pemimpin yang tak boleh diabaikan.Â
Dalam hidup berketuhanan budaya hidup saling menasihati adalah lebih mulia dari pada  berdebat adu pintar untuk saling menggurui.
Melaksanakan sila kedua, Perikemanusiaan Yang adil dan beradab.
1—Selalu berbicara, berfikir dan berbuat yang jelas dan pasti benar, bersih—suci, untuk menghormati dan memuliakan rakyat.
Selalu bersikap dan berbuat menghormati, menghargai, mengakui dan menjaga hak pribadi setiap warga negara.