"Iya, juga ya, dia kan keponakan Pak Direktur, jadi ya ga kaget lah"
-----------------------------------------------------
"Hei sahabatku semua, mohon jangan ikuti perbuatan kaum tersebut. Itu perbuatan yang tidak baik, tidak pernah diajarkan nabi. Sesungguhnya yang begitu adalah perbuatan kaum kafir dan ahli neraka"
-------------------------------------------------
Semua menjadi kacau balau karena sibuk saling menyalahkan.
Akhirnya ada seorang kakek tua penjual cermin datang ke kota tersebut menawarkan cermin. Para penduduk kaget keheranan dengan benda tersebut. Cermin tersebut bisa mencerminkan sosok diri mereka dan cerminan diri mereka dapat meniru gerakkan mereka sendiri.
Cermin tersebut laris terjual. Kini para penduduk suka sekali bercermin dan tak ketinggalan untuk berlomba-lomba saling berdandan untuk bisa tampil sebaik mungkin di depan orang lain.
Sejak saat itu kota tersebut mulai sedikit damai, karena cermin yang dijual oleh kakek tersebut adalah cermin ajaib, cermin yang tidak hanya bisa mencerminkan paras fisik si pencermin namun juga bisa mencerminkan perilaku dan tingkah laku yang pernah diperbuatan oleh si pencermin sebelumnya.
Akhirnya para penduduk mulai sadar, bahwa mereka sibuk saling menyalahkan namun lupa bercermin dan berinstropeksi atas dirinya sendiri. Kota tersebut kini menjadi kota yang begitu tentram dan damai, para penduduk sibuk menghargai satu dengan yang lain.
Namun persoalan tidak berhenti, penduduk kini mulai kebingungan dengan banyaknya cermin yang hadir di kota mereka. Hingga disepanjang jalan terpasang cermin dimana-mana karena saking kagumnya para penduduk dengan yang namanya cermin.
Kasus penipuan dan penggelapan kini malah sering terjadi di kota tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan kini kota tersebut dijejali oleh para politisi elite. Apa hubungannya? Coba kau berpikir sayang......