Mohon tunggu...
ashari basri
ashari basri Mohon Tunggu... Guru - guru

hoby traveling, menyukai konten pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Karakter dengan Penerapan Budaya Positif di Lingkungan Sekolah

5 Juni 2024   13:06 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:21 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan restitusi terhadap siswa yang mengalami permasalahan/dokpri

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF

MENUMBUHKAN KARAKTER  MELALUI PENERAPAN BUDAYA POSITIF

Oleh : Ashari Basri, S.Pd / CGP 10.113 SULSEL

1. Latar Belakang

Budaya positif disekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan disekolah yang berpihak pada siswa agar siswa dapat tumbuh dan berkembang  menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kritis dan penuh hormat. 

Penerapan budaya positif dilingkungan sekolah dapat memberikan dampak positif kepada siswa yaitu dapat membentuk karakter yang nantinya akan bermanfaat bagi siswa itu sendiri.Dengan penerapan budaya positif dilingkungan sekolah dapat menciptakan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Dalam mengimplementasikan penerapan budaya positif tentunya perlu terlebih dahulu memahami tentang konsep budaya positif disekolah oleh semua warga sekolah. 

Budaya positif seperti disiplin positif, nilai dan kebajikan serta keyakinan kelas, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar, motivasi dan penerapan segitiga restitusi perlu dilakukan pemahaman agar budaya positif dilingkungan sekolah dapat berjalan dengan optimal. Kegiatan aksi nyata yang saya lakukan dimulai dengan kegiatan diseminasi terkait materi budaya positif dengan harapan bisa mengajak seluruh warga sekolah untuk menerapkan budaya positif ini.

Mewujudkan kelas impian juga menjadi hal yang perlu untuk diwujudkan.Hal ini karena kelas impian merupakan kelas yang aman, nyaman dan dapat menfasilitasi siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya.

Untuk mewujudkan kelas impian maka perlu menumbuhkan keyakinan kelas yang berisi harapan kelas yang disusun oleh guru dan siswa dengan jelas dan mudah dipahami oleh seluruh warga kelas dengan menggunakan kalimat positif serta dapat berkembang sesuai perubahan secara berkala.

Penerapan segitiga restitusi juga harus dilaksanakan dengan optimal. Dengan menerapkan segitiga restitusi dilingkungan sekolah maka siswa dapat menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapinya.

2. Tujuan aksi nyata

Adapun tujuan dalam tindakan aksi nyata yang saya laksanakan yaitu

Menyebarkan pemahaman budaya positif dilingkungan sekolah

Menumbuhkan budaya positif dilingkungan sekolah dengan mewujudkan kelas impian melalui penerapan keyakinan kelas, menempatkan diri dalam posisi kontrol  guru yang tepat serta melaksanakan segitiga restitusi untuk memecahkan persoalan yang dihadapi oleh siswa

3. Tolak ukur ketercapaian aksi nyata

Terlaksananya diseminasi pemahaman budaya positif dilingkungan sekolah

Terlaksananya kelas impian sebagai wujud penerapan budaya positif dengan melaksanakan keyakinan kelas

Terlaksananya penerapan segitiga restitusi yang dilakukan oleh guru.

4. Linimasa Tindakan yang Dilakukan

Meminta izin kepada Kepala Sekolah dan teman sejawat untuk melakukan desiminasi terkait materi budaya positif.

Melaksanakan pembuatan keyakinan kelas yang nantinya dipajang dikelas

Melaksanakan restitusi terhadap siswa yang melakukan

5. Dukungan yang dibutuhkan

Dukungan berupa partisipasi dari seluruh warga sekolah maupun dari orang tua siswa untuk menumbuhkan budaya positif di rumah.

6. Dokumentasi Kegiatan

kegiatan diseminasi materi budaya positif/dokpri
kegiatan diseminasi materi budaya positif/dokpri

kegiatan sosialisasi budaya positif kepada siswa/dokpri
kegiatan sosialisasi budaya positif kepada siswa/dokpri
fasilitasi kegiatan pembuatan poster keyakinan kelas/dokpri
fasilitasi kegiatan pembuatan poster keyakinan kelas/dokpri
keyakinan kelas berupa budaya 5 S yang dibuat oleh siswa/dokpri
keyakinan kelas berupa budaya 5 S yang dibuat oleh siswa/dokpri

kegiatan restitusi terhadap siswa yang mengalami permasalahan/dokpri
kegiatan restitusi terhadap siswa yang mengalami permasalahan/dokpri
menumbuhkan karakter melalui budaya positif dengan melaksanakan literasi baca Alquran sebelum memulai pembelajarandokpri
menumbuhkan karakter melalui budaya positif dengan melaksanakan literasi baca Alquran sebelum memulai pembelajarandokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun