Mohon tunggu...
Asghar Prajak
Asghar Prajak Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis adalah sisa lain dari aku

Nama yang digunakan adalah nama pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Rindu Bulan Juni

15 Juni 2019   19:21 Diperbarui: 16 Juni 2019   00:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni.
Dijadikan pepohonan rindang dengan bulir cinta; meski sebagian mencaci dan kurang pandai menghargai.

Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni.
Dijadikan rintiknya lebih halus untuk kita mengerti memperlakukan anugerah lebih tulus, bukan dengan deruh cinta yang deras lalu tuntas tanpa bekas.

Tak ada yang lebih ikhlas dari hujan bulan juni.
Dijadikan basahnya meluap dan menghilang tanpa dikenang, demi memenuhi hasrat manusia yang mendambakan gemerlap ilusi bintang.

Dan tak ada yang lebih merindu dari AKU dibulan juni.
Dijadikan kamu adalah aku, hingga tanpa kamu aku bukanlah AKU.  

Tengah Juni, 019
Asghar Prajak
___________________
Inspirasi Sapardi Djoko Damono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun