Manajemen sangat perlu dan menentukan dalam proses belajar dan mengajar. Kenyataan tersebut tentunya menunjukkan bagi kita bahwa peran managemen semakin diperhitungkan dalam membangun pendidikan yang bermutu disekolah. Pendidikan dan latihan selalu cenderung lebih tergantung pada penemuan sains dan oleh karena proses ajar-mengajar telah ditekankan penting seni dan keterampilan. Secara tradisional, organisasi dipandang sebagai cara mengatur sumber-sumber untuk mencapai sejumlah tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkin belajar secara keseluruhan lebih berarti apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia harus lebih termotivasikan untuk belajar, dan mengawasi secara baik. Sehubungan dengan waktu yang ditetapkan dan kemampuan guru sebagai pengelola selalu terbatas, maka para tenaga pengajar sedapat mungkin mengkonsentrasikan terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan meniadakan peranannya yang unik dalam pengoraganisasian sebagai pengelola sumber belajar.
2. Manajemen Kelembagaan
Tujuan penyelenggaraan pendidikan menengah umum (SMU) dan (SMK) adalah untuk mempersiapkan peserta didik dalam menuju pendidikan tinggi, karena itu fungsinya lebih pada penyiapan siswa dalam kerangka akademik serta dasar--dasar pengetahuan sebagai landasan kuat untuk tumbuhnya sikap dan moral sebagai ilmuan. Dalam Islam, pendidikan berasal dari kata "tarbiyah" dan bahasa berasal dari bahasa Arab, merupakan proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, proses tersebut dilakukan melalui pendidikan sebagai suatu aktifitas asasi dan profesi di antara sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat.
Menurut Dale, struktur itu adalah mekanisme organisasi. Pada struktur itulah ditemukan apa yang harus dikerjakan setiap personalia organisasi dan akan terlihat jelas implementasinya dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari.
Manajemen dalam prinsifnya adalah integrasi dan penerapan ilmu serta pendekatan analisa yang dikembangkan oleh berbagai disiplin ilmu. Tiap organisasi ataupun lembaga memerlukan pengambilan keputusan, pengorganisasian aktivitas, penanganan manusia, pembagian tugas dan wewenang, evaluasi prestasi yang mengarah kepada sasaran kelompok yang semuanya ini sebagai aktivitas manajemen.Â
Inti dari manajemen itu sendiri adalah leadership yaitu kemampuan untuk menggerakkan orang-orang untuk mengikuti pemimpin. Sebagaimana falsafah managemen mengatakan bahwa suatu keseluruhan atau pengetahuan dan kepercayaan yang merupakan dasar yang luas guna mendeterminasikan pemecahan-pemecahan sejumlah problema dalam sebuah lembaga organisasi.
D. Kaitan Antara Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter
Pendidikan agama mempunyai cakupan yang sangat besar, sebagaimana manfaat dan tujuannya semacam disebutkan dalam PP RI No. 55 Tahun 2007 diatas, yaitu bermanfaat untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan beradap mulia dan sanggup menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan antar umat beragama.
Sementara tujuannya adalah mengembangkan performa peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan kualitas-kualitas agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Berdasarkan manfaat dan tujuan pendidikan agama tersebut, pendidikan agama setidaknya mengajarkan pengetahuan agama yang meliputi Quran/Hadis sebagai dasar agama, Sejarah Kebudayaan Islam (sebab berkaitan dengan sejarah kebudayaaan Islam), Aqidah sebab berkenaan dengan keimanan/keyakinan, Fiqih untuk faktor yang berhubungan dengan ibadah atau pun pengamalan aliran agama dalam konteks ibadah, dan Adab sebagai pembentukan budi pekerti yang luhur, yang di dalamnya tergolong adab terhadap Allah, sesama manusia, diri sendiri, dan dengan lingkungan alam semesta.