Pengujian perangkat lunak adalah proses pemeriksaan jika hasil aktual dari perangkat lunak cocok dengan hasil yang diharapkan untuk memastikan bahwa perangkat lunak tersebut bebas dari kesalahan.
Developer menggunakan kerangka kerja pengujian unit Phyton, seperti Unittest, Robot, dan PyUnit, untuk menguji fungsi yang ditulis.
Para penguji perangkat lunak menggunakan Phyton guna menulis kasus pengujian untuk berbagai skenario pengujian. Contohnya, mereka menggunakannya untuk menguji antarmuka pengguna dari aplikasi web, beberapa komponen perangkat lunak, dan fitur baru.
Developer dapat menggunakan beberapa alat untuk menjalankan skrip pengujian secara otomatis. Alat ini dikenal dengan alat Integrasi Berkelanjutan/Deployment Berkelanjutan (CI/CD). Penguji dan pengembang perangkat lunak menggunakan alat CI/CD seperti Travis CI dan Jenkins untuk mengotomatiskan pengujian. Alat CI/CD secara otomatis menjalankan skrip pengujian Phyton dan melaporkan hasil pengujian kapan saja pengembang memperkenalkan perubahan kode baru.
Bagaimana Peran Auditing dalam penggunaan Phyton ?
Python, bahasa pemrograman serbaguna, sangat berperan untuk audit. Teknologi ini dengan cepat menjadi pendamping yang sangat dibutuhkan bagi auditor, membantu auditor mencapai tingkat efisiensi baru dan memberikan hasil yang luar biasa.
Fleksibilitas Python dalam Audit Internal
Berikut adalah gambaran lebih dekat bagaimana Python merevolusi bidang audit internal:
1. Ekstraksi dan Analisis Data
Auditor sering kali bergulat dengan sejumlah besar data. Berkat alat manipulasi data Python yang mudah digunakan seperti Pandas dan NumPy, auditor kini memiliki sekutu penting dalam mengekstraksi, memproses, dan menganalisis data secara efisien. Â Python melengkapi auditor untuk dengan cepat mengidentifikasi pola, anomali, dan inkonsistensi dalam catatan keuangan, yang merupakan aspek penting dari tanggung jawab mereka.