Mohon tunggu...
ASFRINA LIOLA
ASFRINA LIOLA Mohon Tunggu... Akuntan - NIM : 55522120023, Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional - Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

NIM : 55522120023, Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional - Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Puisi Satire Keadilan Pajak dan Korupsi By Asfrina Liola

23 Mei 2024   15:42 Diperbarui: 23 Mei 2024   21:21 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gambar Dokumentasi Pribadi

Betapa Indahnya Negri yang sangat ku cintai,

Betapa Indahnya Rumahku,

Beragam kepulauan yang terbentang luas,

Juga beragam suku, budaya, adat istiadat, flora dan fauna.

Kekayaan Alam yang melimpah, hingga sebelum kemerdekaan Indonesia,

Banyak penjajah yang menginginkan negara ini.

Hasil Hutan, Bumi hingga hasil tambang yang begitu berlimpah.

Bukankah seharusnya semua rakyat Indonesia Sejahtera dan Makmur,

Dengan berkelimpahahan sumber daya Alam di negara ini.

Kami Kelola Alam yang berlimpah di negara ini,

Beberapa hasil dari Kelola alam ini kami serahkan untuk negara ini, yaitu PAJAK.

PAJAK yang menjadi kewajiban rakyat untuk negara kami cintai.

PAJAK menjadi sumber penerimaan negara dengan bertujuan,

Untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan Sentosa.

Adil, Makmur dan Sentosa dengan adanya Infrastruktur dan fasilitas umum.

Fasilitas Pendidikan, transportasi umum, fasilitas Kesehatan,

Juga Keamanan dan ketertiban untuk rakyat dan negara.

Sebagai manusia yang terlahir di negara ini,

Kami memiliki Harapan teruntuk semua Rakyat Indonesia,

Dari sabang sampai Merauke mendapatkan semua fasilitas yang menjadi

Tujuan Pajak yang menjadi kewajiban yang harus kami bayarkan,

sebagai Warga negara Indonesia.

Tapi, nyatanya sangat sulit tujuan tersebut tercapai.

Ada apa dengan negaraku ini ?

Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin merana.

Yang sendiri tetap apa-apa sendirian.

Pajak sana-sini, Pajak ini itu, untuk mewujudkan kesejahteraan,

Keadilan dan Kemakmuran Negri ini.

Banyaknya kebijakan Pajak, tetapi selalu ada kesempatan bernegoisasi

Atas kewenangan atau otoritas Pajak.

Pantaskah kewenangan tersebut menjadi celah untuk memeras Rakyat ?

Bahkan Rakyat dimanfaatkan untuk mencapai target penerimaan negara ini.

Tujuan pun menjadi terbalik, kami yang membayar tidak menikmati fasilitas,

Yang memungut berkelimpahan fasilitas.

Oh, Pajak

Asas keadilan digaungkan, untuk siapa ?

Untuk Rakyat yang berusaha mewujudkannya atau

Keadilan untuk otoritas Pajak dan Pejabat di negara ini ?

Pajak seharusnya berarti untuk seluruh Rakyat Indonesia,

Bukan berapi-api mengambil dari yang Rakyat punya

Dan memberikan kepada yang semakin punya.

Indonesia Maju, Pajak adil, Rakyat Sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun