Mohon tunggu...
ASFRINA LIOLA
ASFRINA LIOLA Mohon Tunggu... Akuntan - NIM : 55522120023, Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional - Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

NIM : 55522120023, Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional - Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB1 Tax Audit "Diskursus Serat Tripama Untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara"

18 April 2024   03:24 Diperbarui: 18 April 2024   04:02 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sri Pakubuwana IV dalam Sekar Dhandanggula pada (bait) ke tiga dan empat adalah sebagai berikut yang dapat diterjemahkan sebagai berikut :

Satria agung dari negara Ngalengka; Sang Kumbakarna namanya; Walaupun wujudnya raksasa; Walau demikian ingin mencapai keutamaan; Ketika dimulainya perang Ngalengka; Ia menyampaikan pendapat; Kepada kakaknya (Prabu Dasamuka supaya (Ngalengka) selamat; Dasamuka tidak mau mendengar pendapat baik; Karena hanya melawan (balatentara) kera.

Kumbakarna diperintah maju perang; tetapi ia tidak membantah kakaknya, karena sifat ksatriaanya; yang sebenarnya ia tidak mau; tetapi dilakukan hanya semata-mata bela negara; Dan juga melihat bapak ibunya; Serta leluhurnya; Sudah hidup mukti di negara Ngalengka; lalu, yang mau dirusak balatentara kera; Ia bersumpah mati di medan perang.

Ketika terjadi peperangan ia berkali-kali menasihati kakaknya demi keselamatan kerajaan Ngalengka, tetapi kakaknya tidak pernah menggubrisnya. Akhirnya Kumbakarna memilih menyingkir, dan bertapa tidur. Ketika senapati-senapati Ngalengka sudah pada gugur dalam perang, maka Kumbakarna dibangunkan paksa dan diperintah kakaknya untuk maju perang. Dengan watak ksatriaannya, kumbakarna tidak membantah perintah kakanya tersebut. Teladan ksatriaannya hanya bela negara dan demi nenek moyangnya yang telah mukti di negara ngalengka dan sekarang akan dihancurkan wadyabala kera. Yang dimana lebih baik mati di medan perang dan akhirnya Kumbakarna gugur sebagai pahlawan.

Tokoh ketiga dalam Serat Tripama, yaitu Adipati Karna atau Basukarna

Suryaputra atau Basukarna yang lebih dikenal sebagai Adipati Karna adalah tokoh dalam Mahabharata. Dikisahkan Adipati Karna saat kelahirannya dibuang di Sungai Gangga oleh Dewi Kunthi ibunya sekaligus Ibu dari Pandawa Lima, ia kemudian ditemukan oleh kusir kereta negeri Hastinapura bernama Adirata. Dalam perang besar Bharatayuda Adipati Karna berada di pihak Kurawa, sebenarnya ia tahu bahwa Kurawa adalah pihak antagonis. Pada akhirnya Adipati Karna gugur dalam perang satu lawan satu dengan salah satu Pandawa adiknya sendiri satu ibu yaitu Raden Arjuna. Ia tidak membela Pandawa yang saudara satu ibu melainkan membela raja Hastina Prabu Duryudana yang telah memberinya derajat pangkat sehingga harkat martabatnya terangkat sebagai bentuk balas budi atau kesetiannya.

Sri Pakubuwana IV dalam Sekar Dhandanggula pada (bait) ke lima dan enam adalah sebagai berikut: yang dapat diterjemahkan sebagai berikut :

Teladan Balas Budi, dihadapakan dengan saudaranya sendiri; Perang tanding melawan Dananjaya; Sri Karna senang sekali hatinya; Karena bisa memperoleh; Jalan untuk membalas budi; Sang Duryudana; Maka ia dengan sangat; Mengeluarkan semua kesaktiannya; Perang ramai dan Karna gugur kena panah; Termasyhur sebagai prajurit yang utama. Ia berjuang mati-matian dan akhirnya gugur di medan laga kena panah R Harjuna (Dananjaya)

Bentuk ringkasnya isi dalam Serat Tripama adalah terdapat 7 Pada (bait) tembang macapat Dhandanggula: Pada sepisan dan pada kapindho (bait 1 dan 2)berisi kisah teladan Patih Suwanda, Pada ketiga dan pada sekawan (Bait 3 dan 4)berisi keteladanan Raden Kumbakarna, pada gangsang dan pada nem (Bait 5 dan 6)berisi keteladanan Adipati Karna dan pada kapitu (Bait 7) berisi kesimpulan dari ke enam pada sebelumnya (Wardhani and Muhadjir 2017).

Gambar Mandiri 2
Gambar Mandiri 2

Diskursus Serat Tripama untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun