Jika Bank Sentral (BI) menaikkan target suku bunga, maka Bank Sentral akan berkomitmen untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar untuk membuat keseimbangan guna mencapai target tersebut.
Efek substitusi ataupun efek suku bunga akan memberikan pengaruhnya terhadap perkembangan perekonomian sektor luar negeri karena peningkatan permintaan konsumsi barang dan jasa sebagai akibat adanya ekspansi moneter yang akan mengurangi volume ekspor. Hal itu terjadi karena kebutuhan konsumsi dalam negeri mengalami peningkatan.
- Efek Kekayaan (Wealth Effects)
Adanya pengaruh uang terhadap kekayaan seseorang mengakibatkan kekayaan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi. Efek kekayaan ini dampak moneternya sama dengan efek substitusi dan efek suku bunga.
- Efek Ekspektasi Masyarakat
Apabila suku bunga meningkat lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga, secara riil return atas aset keuangan yang dimiliki akan menurun sehingga mendorong orang mengalihkan kekayaannya dari bentuk aset keuangan ke bentuk aset riil.
Misalnya masyarakat lebih memilih untuk membeli emas ketika harga emas turun dan akan menjualnya saat harga emas naik. Begitu pula dengan jual beli tanah.
 Sebidang tanah akan lebih menguntungkan ketika dijual daripada produk atau sesuatu yang semakin murah jika semakin lama dimiliki. Perubahan harga aset seperti obligasi saham ataupun aset fisik, misalnya emas dan properti yang banyak dipengaruhi oleh kebijakan moneter.
Secara ringkas, keempat jalur yang membuat korelasi antara kebijakan moneter dengan perokonomian dapat dilihat dari tabel berikut.
Sumber:
Pohan, Aulia. 2017. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Yogyakarta: PT RajaGrafindo Persada.