Bersama dengan kebijakan makro lain yang saling mendukung dan terkait, kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran tertentu.
Berbicara mengenai kebijakan moneter, apa itu yang dimaksud kebijakan moneter sendiri dan apa pengaruhnya bagi perekonomian?
Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter (monetary aggregates) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.
Dengan kata lain, kebijakan moneter sendiri merupakan suatu kegiatan pengendalian uang yang beredar dalam perekonomian dan salah satu bagian intergal dari kebijakan ekonomi makro yang ditempuh oleh otoritas moneter.
Ada 4 channel yang menghubungkan secara korelatif antara kebijakan moneter dengan perekonomian:
- Efek Substitusi
Merupakan kecenderungan hasrat masyarakat dalam menukarkan uang dengan barang yang lebih bermanfaat dan memberi nilai tambah. Efek substitusi ini dapat mempengaruhi sektor riil, yaitu berupa peningkatan produksi untuk memenuhi peningkatan konsumsi.
Seorang monetaris, Milton Friedman meyakini bahwa ekspansi moneter dalam jangka panjang tidak akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja tetapi hanya akan meningkatkan inflasi.
- Efek Suku Bunga (Financial Assets)
Yaitu menukarkan uang ke dalam bentuk asset keuangan.
Maksudnya, tingkat harga yang lebih rendah akan menurunkan suku bunga, sedangkan suku bunga yang lebih rendah akan mendorong pengeluaran untuk investasi.Â
Dan apabila tingkat harga yang lebih rendah menurunkan tingkat suku bunga, maka investor akan memindahkan sebagian dana mereka ke luar negeri. Akibatnya, mata uang domestik mengalami depresiasi relatif dengan mata uang asing atau penyusutan.