Pembimbingan Kemasyarakatan (The Probation Service) di Belanda sangatlah unik secara struktur. Sebanyak 3 (tiga) organisasi melaksanakan tugas pembimbingan kemasyarakatan dewasa yaitu "Dutch Probation Foundation", "Salvation Army Youth Protection & Probation", and "Addiction and Probation Service Mental Healthcare and Substance Abuse Treatement (SVG)". Ketiga organisasi tersebut mendapatkan anggaran dari Kementerian Keadilan dan Keamanan Belanda namun bekerja secara independen dan bebas dari pengaruh pihak manapun. Hal tersebut memperlihatkan bahwa betapa seriusnya pemerintah Belanda dalam hal pembimbingan kemasyarakatan hingga mendirikan organisasi secara spesifik dengan lingkup kerja yang jelas dan signifikan. Bahkan untuk pelaku tindak pidana anak dibawah umur juga ditangani oleh organisasi yang berbeda yaitu "The Child Care and Protection Board".
Hal yang mendasari pemerintah Belanda begitu serius memberikan perhatiannya terhadap pembimbingan kemasyarakatan adalah bukti nyata efektifitas pembimbingan kemasyarakatan. Berdasarkan hasil research yang dikeluarkan oleh Confederation of European Probation (CEP) yang menunjukkan bahwa narapidana yang menjalani pelayanan masyarakat mengulangi tindak pidana 47% lebih sedikit daripada narapidana yang menjalani hukuman pidana penjara. Selain itu, tingkat residivisme narapidana yang berada dibawah pembimbingan kemasyarakatan lebih rendah dari pada yang tidak.
Pembimbing Kemasyarakatan juga memberikan kontribusi dalam mempersiapkan warga negara Belanda yang ditahan di luar negeri untuk kembali ke Belanda, dengan bantuan sukarelawan dan dukungan dari Pembimbing Kemasyarakatan. hal tersebut membantu pemerintah Belanda dalam memastikan reintegrasi yang sukses dan mengurangi risiko residivisme di antara warga negaranya yang kembali dari luar negeri. Â
Refleksi dan muhasabah diri menjadi hal yang dibutuhkan untuk menyongsong negara ini menjadi lebih baik lagi. Masih ada waktu bagi kita untuk mempersiapkan diri dalam menyambut transformasi hukum pidana demi menciptakan masyarakat yang sinergis dan integratif. Belajar dari berbagai sudut termasuk keberhasilan negara lain menjadi salah satu langkah untuk terus merangsang tumbuh kembang bumi pertiwi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H