Mohon tunggu...
Asep SuhendiArifin
Asep SuhendiArifin Mohon Tunggu... Lainnya - Manajemen

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Serba-serbi Model Problem Based Learning

18 Februari 2019   10:17 Diperbarui: 24 September 2020   13:48 6314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Problem Based Learning meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antardisiplin, penyelidikan autentik, kerja sama  dan menghasilkan karya serta peragaan. Problem Based Learning tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada siswa. Pembelajaran berbasis masalah, antara lain bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah.

Dalam model Problem Based Learning, perhatian pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan prosedural. 

Oleh karena itu, penilaian tidak cukup dengan tes. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model Problem Based Learning adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-sama. Penilaian proses dengan digunakan untuk menilai pekerjaan siswa tersebut.

Menurut Hosnan (2014, h.298) Problem Based Learning  adalah "Pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstuktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta membangun pengetahuan baru". 

Dengan menyelesaikan masalah tersebut, peserta didik memperoleh atau membangun pengetahuan tertentu dan sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan menyelasaikan masalah.

Berdasarkan uraian diatas, maka dengan penggunaan model Problem Based Learning bisa menutur siswa aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk memahami materi yang sedang disampaikan guru, siswa diminta memecahkan sebuah masalah yang dihadapi, dan dengan menerapkan model ini terhadap siswa membangun siswa untuk memperoleh pengetahuan tertentu sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan dalam menyelasaikan masalah.

Karakteristik Model Problem Based Learning

Penggunaan model pembelajaran di dalam kelas, menuntut guru untuk memahami keadaan siswa sepenuhnya, guru harus peka terhadapa masalah yang dihadapi tersebut maupun yang dihadapi siswanya. Model pembelajaran Problem Based Learning memiliki karakteristik yang terlihat saat model pembelajaran ini diterapkan di dalam kelas.

Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda begitupun dengan Rusman (2012, h.232) yang mengemukakan karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

  1. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
  2. Permasalahan yang digunakan merupakan masalah yang ada di dunia yang tidak terstuktur.
  3. Permasalahan membutuhkan prespektif ganda (multiple perspective).
  4. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
  5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
  6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses esensial dalam PBL.
  7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
  8. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnyadengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencapai solusi dari sebuah permasalahan.
  9. Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar.
  10. PBL meliputi evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.

Menurut Hosnan (2014, h.300) karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning adalah:

  1. Pengajuan Masalah atau Pertanyaan
  2. Pengaturan pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan yang penting bagi siswa maupun masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang diajukan itu haruslah memenuhi kriteria auntentik, jelas, mudah dipahami, luas dan bermanfaat.
  3. Keterkaitan dengan Berbagai Masalah Disiplin Ilmu
  4. Masalah yang diajukan dalam pembelajaran berbasis masalah hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu.
  5. Penyelidikan yang Autentik
  6. Penyelidikan yang diperlukan dalam pembelajaran berbasis masalah bersifat autentik. Selain itu penyelidikan diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah yang bersifat nyata. Siswa menganalisis dan merumuskan masalah, mengembangkan dan meramalkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, menarik kesimpulan, dan menggambarkan hasil akhir.
  7. Menghasilkan dan Memamerkan Hasil/Karya
  8. Pada pembelajaran berbasis masalah, siswa bertugas menyusun hasil penelitian dalam bentuk karya dan memamerkan hasil karyanya. Artinya, hasil penyelesaian masalah siswa ditampilkan atau dibuatkan laporannya.
  9. Kolaborasi
  10. Pada pembelajaran masalah, tugas-tugas belajar berupa masalah harus diselesaikan bersama-sama antarsiswa denga siswa, baik dalam kelompok kecil maupun besar, dan bersama-sama antarsiswa dengan guru.

Berdasarkan uraian diatas, maka karakteristik dari model Problem Based Learning adalah menuntut siswa agar bisa mengembangkan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah untuk mencapai dari sebuah permasalahan. Memberikan motivasi sekaligus mengembangkan keterampilan berfikir melalui tukar pendapat serta berbagai penemuan. Memberikan rasa tanggung jawab kepada siswa dalam membentuk dan menjalankan secara langsung dalam proses pembelajaran, menuntut siswa juga untuk bisa memberikan contoh suatu permasalahan agar bisa didiskusikan bersama-sama dalam bentuk kelompok kecil untuk menemukan hasil pemecahan masalah secara bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun