Mohon tunggu...
Asep SuhendiArifin
Asep SuhendiArifin Mohon Tunggu... Lainnya - Manajemen

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Affective" dan "Psychomotor" Domain dalam Pembelajaran

7 Januari 2019   09:01 Diperbarui: 7 Januari 2019   09:14 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, itu adalah dasar untuk gerakan-gerakan selanjutnya. Kedua, generic movement (gerakan umum) yaitu kemampuan untuk menyelesaikan dasar suatu ketrampilan jika diberi arah dan di bawah pengawasan. Pada tingkatan ini, pola-pola motorik yang efektif, pemilihan waktu, dan koordinasi yang dikembangkan. 

Kesadaran akan badan yang sedang bergerak, serta tentang pengaturan dan penggunaan anggota badan siswa. Contoh tujuan sasaran pembelajaran tingkatan ini adalah: "Di bawah pengawasan, siswa akan mampu melaksanakan skor bermain musik pada satu lagu dengan tidak lebih dari lima kesalahan." Tingkat ketrampilan motorik ini memerlukan pengawasan untuk merepresentasikan pelajaran awal satu seri gerakan-gerakan. 

Ketiga, ordinative movement (gerakan ordinatif) yaitu kemampuan dalam melakukan suatu keterampilan secara bebas. Keseluruhan ketrampilan telah terorganisir dan dapat dilakukan secara berurutan. Usaha yang sungguh-sungguh tidak lagi diperlukan karena keterampilan telah dikuasai dengan baik, dan sudah memiliki ketepatan. 

Pada tingkatan ini, keterampilan dapat dilaksanakan dengan kebiasaan di bawah kondisi-kondisi yang kompleks. Contoh tujuan sasaran pembelajaran tingkatan ini adalah: "Siswa akan mampu menyelesaikan secara step-by-step teknik menyelam tanpa berhenti untuk berpikir." Keempat, creative movement (gerakan kreatif) yaitu gerakan yang menuntut kemampuan untuk menghasilkan dan menyusun sesuatu yang baru. 

Maksudnya, setiap siswa harus mampu menemukan pilihan-pilihan motorik yang unik, keaslian penciptaan dan pertunjukan ke dalam satu gerakan, mengkombinasikan beberapa gerakan ke dalam satu gerakan motorik yang dideasin sendiri atau menemukan satu pola pergerakan baru. 

Contoh tujuan sasaran pembelajaran dari tingkatan ini adalah: "Dengan latihan tari secara rutin, siswa akan mampu menciptakan tarian baru yang unik." Kenneth D. Moore, (2005 : 93-101). Ketiga pendapat pengklasifikasian psychomotor domain sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat disederhanakan dalam tabel berikut ini.

  

Tabel 

Perbandingan Klasifikasi Ranah Psikomotor

Klasifikasi ranah psikomotor yang berkembang di Indonesia adalah klasifikasi D. Moore, namun dengan istilah yang berbeda seperti yang dikutip E. Mulyasa dan Abdul Majid, yaitu observing (memperhatikan), imitation (meniru), practicing (pembiasaan), dan adapting (penyesuaian). E. Mulyasa (139-141) Namun, kata kerja operasional yang digunakan relatif sama.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran pada tataran indikator pcncapaian kompetensi dasar seyogyanya memperhatikan keseimbangan antara kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun