Mohon tunggu...
Asep SuhendiArifin
Asep SuhendiArifin Mohon Tunggu... Lainnya - Manajemen

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Affective" dan "Psychomotor" Domain dalam Pembelajaran

7 Januari 2019   09:01 Diperbarui: 7 Januari 2019   09:14 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(2) Intersegmental reflexes (refleks intersegmental) yang terdiri atas cooperative reflex (refleks kerjasama), competitive reflex (refleks kompetisi), successive induction (induksi berurutan), reflex figure (refleks figur/bentuk badan). (3) Suprasegmental reflexes (refleks suprasegmental) yang terdiri atas extensor rigidity (mengulurkan kekakuan), plasticity reactions (reaksi kekenyalan) dan postural reflexes (refleks sikap badan/perawakan). 

Postural reflexes meliputi supporting reactions (reaksi pendukung), shifting reactions (reaksi penggeser), tonic-attitudinal reflexes (refleks penguat letak), righting reactions (reaksi memperbaiki), grasp reflex (refleks menggenggam), dan placing and hopping reactions (reaksi snenempatkan dan meloncat). 

Kedua, basic-fundamental movements (gerakan dasar) yaitu pola-pola gerakan yang tidak dapat dipisahkan sebagai dasar untuk gerakan-gerakan trampil. Kelas ini meliputi locomotor movements (gerakan yang menimbulkan daya gerak), non-locomotor movements (gerakan yang tidak menimbulkan daya gerak), dan manipulative movements (gerakan manipulatif) yang terdiri atas prehension (pemahaman) dan dexterity (keterampilan). Ketiga, perceptual abilities (kemampuan persepsi) yaitu segala sesuatu yang dilakukan siswa dalam memandang stimulus yang diterimanya untuk dipindahkan ke pusat otak kemudian ditafsirkan. 

Dengan kata lain, data-data yang diterima oleh indera dipindahkan ke pusat otak untuk membuat suatu keputusan tanggapan. Kelas ini terdiri atas: (1) Kinesthetic discrimination (diskriminasi kinestetik) yang meliputi body awareness (kesadaran tubuh), body image (kesan tubuh), dan body relationship to surrounding objects in space (hubungan badan dengan keadaan objek di sekitarnya), (2) Visual discrimination (membedakan pandangan) yang meliputi visual acuity (periajaman pandangan), visual tracking (perjalanan pandangan mengikuti objek), visual memory (memori pandangan), figure-ground drentiation (membedakan dasar gambar), dan perceptual consistency (konsistensi persepsi). (3) Auditory discrimination (membedakan pendengaran) yang meliputi auditory acuity (penajaman pendengaran), auditory-tracking (perjalanan pendengaran mengikuti objek), auditory memory, (memori pendengaran), tactile discrimination (membedakan rasa), dan coordinated abilities (kemampuan yang dikoordinir). 

Coordinated abilities mencakup eye-hand coordination (koordinasi mata-tangan) dan eye-foot coordination (koordinasi mata-kaki). Keempat, Physical abilities (kemampuan fisik) yaitu itu karakteristik-karakteristik fungsional dari tenaga organik yang jika dikembangkan menjadikan fisik siswa berfungsi secara efisien untuk digunakan ketika membuat gerakan-gerakan terampil. 

Kelas ini meliputi; (1) Endurance (daya tahan) yang meliputi muscular endurance (daya tahan otot) dan cardiovascular endurance (daya tahan jantung dan urat-urat darah), (2) Strength (kekuatan), (3) Flexibility (fleksibilitas), (4) Agility (ketangkasan) yang terdiri atas change direction (arah perubahan), stops and starts (berhenti dan memulai), reaction-response time (waktu reaksi-respon), dan dexterity (ketrampilan). 

Kelima; skilled movements (gerakan terampil) yaitu aktivitas dengan tingkat efisiensi yang tinggi ketika melakukan suatu pekerjaan yang terdiri atas gerakan-gerakan kompleks. 

Aktivitas yang termasuk pada tingkatan ini adalah yang melibatkan beberapa adaptasi pola-pola gerakan yang tidak dapat dipisahkan. Kelas terdiri atas tiga kategori: (1) Simple adaptive skill (ketrampilan adaptip sederhana) yang terdiri atas tingkatan beginner (pemula), intermediate (menengah), advanced (tinggi), dan highly skilled (sangat terampil), (2) Compound adaptive skill (ketrampilan adaptip campuran) yang terdiri atas tingkatan beginner, intermediate, advanced, dan highly skilled, (3) Complex adaptive skill (ketrampilan adaptip kompleks) yang terdiri atas tingkatan beginner, intermediate, advanced, dan highly skilled. 

Keenam, non-discursive communication (komunikasi beisambungan) yaitu perilaku-perilaku yang dapat diberi label format-format dan komunikasi gerakan. Format-format perilaku gerakan ini meliputi gerakan-gerakan komunikatif yang luas berkisar antara ekspresi, posture (sikap badan), dan gestures (gerakan-gerakan isyarat). Kelas ini terdiri atas dua kategori: (1) Expressive movement (gerakan menyatakan perasaan) yang meliputi posture and carriage (sikap badan dan sikap diri), gestures (gerakan-gerakan isyarat) dan facial expression (mimik muka ekspresi), (2) interpretive movement (gerakan menafsirkan) yang meliputi aesthetic movement (gerakan estetis) dan creative movement (gerakan kreatif). (Anita J. Harrow : 44-99)

Sedangkan D. Moore, mengklasifikasikannya menjadi empat kelas; pertama, fundamental movement (gerakan dasar) yaitu gerakan yang membentuk bangunan dasar sebagai fondasi untuk gerakan-gerakan tingkat yang lebih tinggi. 

Seperti kemampuan untuk menginjak objek, menggenggam objek, atau cara berjalan. Contoh informasi tujuan sasaran pembelajaran untuk gerakan pokok ini adalah: "Siswa akan mampu memegang raket tenis dengan baik untuk backhand." Sasaran ini berhubungan dengan pokok bergeraknya genggaman sesuai dengan ukuran raket tenis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun