Mohon tunggu...
Asep SuhendiArifin
Asep SuhendiArifin Mohon Tunggu... Lainnya - Manajemen

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Affective" dan "Psychomotor" Domain dalam Pembelajaran

7 Januari 2019   09:01 Diperbarui: 7 Januari 2019   09:14 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)

Klasifikasi pada domain ini ada perbedaan pendapat, misalnya Simpson yang pertama kali mengembangkannya pada tahun 1966 dengan bukunya The Clasfication of Educational Objectives: Psychomotor Domain. Ia mengklasifikasikannya menjadi enam kelas. Namun ia masih mempertanyakan kelas keenam sehingga kelas ini belum dimasukkan secara sistematik ke dalam klasifikasinya. 

Adapun kelas-kelas yang sudah dimasukkan pada klasifikasinya adalah; perseption (persepsi), set (kesiapan), guided response (respon terbimbing), mechanism (mekanis), dan complex overt respon (respon terpola). Sedangkan kelas keenam yaitu adaptation and origination (kesesuaian dan keaslian) masih dipertanyakan itu. E.J. Simpson, (1966 : 229)

Pertama, perception (persepsi) yaitu keterampilan dalam menggunakan organ-organ indera untuk memperoleh petunjuk yang membimbing kegiatan motorik. Keterampilan ini adalah proses munculnya kesadaran akan adanya objek, kualitas, atau hubungan-hubungan melalui indera. Kelas ini meliputi sensory stimulation (rangsangan yang berhubungan dengan perasaan), cue selection (pemilihan isyarat), dan translation (penerjemahan). Kedua, set (kesiapan) yaitu kesiapsiagaan untuk berbagai tindakan tertentu. 

Kelas ini meliputi mental set (kesiapan mental), physical set (kesiapan fisik), dan emotional set (penyesuaian emosi). Ketiga, guided resposne (respon terbimbmg) yaitu tindakan tingkah laku yang jelas dari individu di bawah bimbingan instruktur. Ini dapat dilakukan dengan meniru model dan coba ralat sampai tindakan yang benar dikuasai. 

Kelas ini meliputi imitation (peniruan) dan trial and error (mencoba-coba). Keempat, mechanism (mekanisme). Pada kelas ini siswa sudah mencapai tingkat keyakinan dalam ketrampilan menentukan tindakan. Kelima, complex overt response (respon kompleks) yaitu Keterampilan nyata gerakan motorik yang menyangkut penampilan yang sangat terampil dan gerakan itu yang memerlukan gerakan kompleks. 

Kemahiran ditunjukkan dengan cepat lancar, tepat dan menghasilkan kegiatan motorik dengan koordinasi setiap organ tubuh dengan akurasi tinggi. Kelas ini terdiri atas resolution of uncertainly (resolusi tidak menentu) dan automatic performance (penampilan otomatis). Keenam, Adaptation and origination (adaptasi dan keaslian). 

Pada tingkatan ini, siswa sudah sangat trampil. Ia dapat menyesuaikan tindakan-tindakan dengan syarat-syarat spesifik dalam melaksanakan pekerjaan tertentu. Mungkin ia dapat memulai pola-pola baru dari beberapa tindakan dalam memecahkan suatu masalah. E. J. Simpson, (1966 : 229-231).

Pengklasifikasian lain dibuat oleh Anita J. Harrow pada tahun 1976 dengan bukunya A Taxonomy of the Psychomotor Domain: A Guide for Developing Behavioral Objectives. Ia mengklasifikasikannya pada enam kelas, yaitu reflex movements (gerakan-gerakan refleks), basic fundamental movements (gerakan-gerakan dasar yang pokok), perceptual abilities (kemampuan persepsi), physical abilities (kemampuan fisik), skilled movements (gerakan-gerakan terampil), dan non-discursive communication (komunikasi yang bersambungan). (Anita J. Harrow : 32).

Pertama, reflex Movements (gerakan-gerakan refleks) yaitu gerakan-gerakan tanpa disengaja atau secara alami. Gerakan-gerakan ini merupakan gerakan bawaan sejak lahir, kemudian berkembang seiring dengan waktu menjadi lebih matang. Gerakan-gerakan ini merupakan gerakan awal atau gerakan pokok. 

Kelas ini meliputi tiga kategori; (1) Segmental reflexes (refleks beberapa bagian) yang terdiri atas flexion reflex (refleks melenturkan/membelokkan), myotatic reflex (refleks meregangkan), extensor reflex (refleks memanjangkan/mengulurkan/memperluas), dan crossed extension reactions (reaksi saling mengulurkan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun