Kunci utama peningkatan mutu adalah komitmen pada perubahan. Bila semua guru dan staf sekolah telah memiliki komitmen pada perubahan, pimpinan dapat dengan mudah mendorong mereka menemukan cara baru untuk memperbaiki efisiensi, produktivitas, dan kualitas layanan pendidikan.Â
Guru akan menggunakan pendekatan atau model-model mengajar, membimbing dan melatih yang baru dalam membantu perkembangan siswa. Demikian juga staf administrasi akan menggunakan proses baru dalam menyusun biaya, memecahkan masalah dan mengembangkan program baru.
Banyak profesional di bidang pendidikan yang kurang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menyiapkan para siswa memasuki pasar kerja yang bersifat global. Ketakutan akan perubahan, atau takut melakukan perubahan, akan mengakibatkan tidak tabu bagaimana mengatasi tuntutan-tuntutan baru.
Program peningkatan mutu dalam bidang komersial tidak bisa dipakai langsung dalam bidang pendidikan, tetapi membutuhkan penyesuaian-penyesuaian dan penyempurnaan. Budaya, lingkungan, proses kerja tiap organisasi berbeda. Para profesional pendidikan harus dibekali dengan program yang khusus dirancang untuk pendidikan.
Salah satu komponen kunci dalam program mutu adalah sistem pengukuran. Dengan menggunakan sistem pengukuran memungkinkan para profesional pendidikan, dapat memperlihatkan dan mendokumentasikan nilai tambah dari pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan baik terhadap siswa, orang tua maupun masyarakat.
Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari kebiasaan menggunakan "program singkat", peningkatan mutu dapat dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan, tidak dengan program-program singkat.
 Prinsip-prinsip Sekolah dengan TQM /Manajemen Mutu Total
Sekolah yang menerapkan manajemen mutu total, menurut Sukmadinata ( 2002: 12) melaksanakan program mutu dengan berpegang kepada prinsip-prinsip:(a) Berfokus pada customer, (b) Keterlibatan menyeluruh (c)Pengukuran (d) Pendidikan sebagai sistem, (e)Perbaikan yang berkelanjutan.
Memperhatikan pendapat di atas,bahwa setiap produk pendidikan punya pengguna (kustomer),dan setiap anggota dari sekolah adalah pemasok (supplier) dan pengguna (customer). Pengguna pertama dari sekolah adalah keluarga atau disebut Big C dan siswa atau Little C. Keluarga atau orang tua juga merupakan pemasok.Â
Ada dua macam pengguna (customer), pengguna internal yaitu: orang tua, siswa, guru, administrator, staf dan majelis sekolah. Pengguna eskternal yaitu masyarakat, pimpinan perusahaan-industri, lembaga pemerintah, lembaga swasta, perguruan tinggi, lembaga keamanan, dan lain-lain.
Semua orang harus terlibat dalam transformasi mutu. Manajemen harus komitmen yang berfokus pada peningkatan mutu. Transformasi mutu harus mulai dengan mengadopsi paradigma pendidikan baru. Kepercayaan lama harus dibuang: pertama bahwa kualitas pendidikan tergantung pada banyaknya uang yang tersedia, kedua, pendidikan merupakan "a good old boy network", yang menolak keterlibatan pihak-pihak bukan pendidikan.