Mohon tunggu...
Asep Sopyan
Asep Sopyan Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai agen asuransi penuh waktu. Suka menulis apa saja dan mencipta lagu. Email: bermenschool@yahoo.com. Tulisan-tulisan dapat dilihat di blog http://bermenschool.wordpress.com dan http://myallisya.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money

MLM: Dapatkah Diandalkan sebagai Bisnis Jangka Panjang?

24 Mei 2015   16:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syarat dan Ketentuan Berlaku

Secara teori, MLM dapat diandalkan sebagai bisnis yang menghasilkan passive income dalam jangka panjang, dengan syarat dan ketentuan:


  1. Perusahaan masih berdiri dan terus berinovasi.
  2. Jaringan distributor masih solid hingga ke level paling bawah dan semuanya tetap berproduksi (merekrut member dan menjual produk).

  • Jika perusahaan sudah bubar, tentu bubar jugalah passive incomenya.
  • Jika perusahaan masih berdiri tapi tidak lagi berinovasi, maka habislah oleh para kompetitor yang terus bermunculan dengan tawaran-tawaran lebih menarik.
  • Jika jaringan distributor tidak solid dan banyak yang keluar (berhenti atau pindah ke MLM lain), maka habislah passive incomenya. Jika banyak yang keluar, maka sebanyak itu pula member yang harus menggantikan. Ini akan menjadi usaha tanpa henti, jadi kapan passive incomenya?
  • Jika jaringan distributor masih ada tapi sebagian besar sudah malas berproduksi, berhenti pulalah passive incomenya.


Apakah ada perusahaan dan leader MLM yang memenuhi dua syarat dan ketentuan di atas? Waktu sekitar 2 dekade sejak tahun 90-an hingga sekarang cukup membuktikan bahwa hal itu sangatlah berat.

Saya percaya, dengan kerja keras dan ketekunan, bisnis MLM bisa mendatangkan penghasilan besar dalam waktu singkat, tapi saya ragu untuk jangka panjang.

Sejak saya kuliah di Ciputat tahun 2000, saya pernah menitip nama di beberapa MLM. Ada beberapa MLM yang berkembang di kampus saya antara tahun 2000-2005. Antara lain CNI, Tianshi, UFO, Ahad Net, V-Net, dan Amway. Di antara para perekrut dan crossline saya waktu itu, tak satu pun yang hingga saat ini hidup dari bisnis MLM. Belakangan saya pun berkenalan dengan MLM seperti K-Link, HPA, Melia, Melilea, VSI, HWI, Oriflame, Herbalife, Tupperware, Talk Fusion, Abe Network, Moment, Jeunesse, dan beberapa lagi, termasuk yang berjenis money game seperti Speedline dan Boss Venture. Hingga sekarang, saya belum pernah bertemu kenalan saya yang sukses di MLM dan kesuksesannya bertahan lama.

Tiga perusahaan MLM yang leadernya menempati 10 besar di atas, yaitu Tianshi, CNI, dan Amway, ketiganya masih ada sampai sekarang. Tapi sepertinya susunan top leader dan distributornya sudah berbeda jauh dengan 12 tahun lalu.

Rapuhnya Sistem Bisnis MLM

Bicara penghasilan pasif dalam jangka panjang atau sering dikatakan cukup ongkang-ongkang kaki uang mengalir sendiri ke rekening, itu hal yang nyaris mustahil karena sistem bisnis MLM bertopang pada dasar yang rapuh. Apakah dasar yang rapuh itu?

Secara garis besar, sistem bisnis MLM ada dua macam, yaitu sistem matahari dan sistem binari. Para sistem matahari (kelebaran tidak dibatasi), penghasilan yang diperoleh para leader top ditopang dari penjualan ribuan membernya yang mayoritas merupakan member level bawah.

Para member level bawah ini belum punya penghasilan dari MLM, atau penghasilannya masih sedikit, sehingga belum bisa mengandalkan MLM sebagai sumber penghasilan utama. Mereka ini sangat mudah berguguran. Kebanyakan mereka tidak bertahan lama di MLM.

Jika dasarnya rapuh, bagaimana cara leader level menengah dan leader level puncak mempertahankan penghasilannya? Tidak lain, para leader ini harus mencari member pengganti sejumlah member yang keluar dan semuanya menghasilkan penjualan yang setara. Jika jaringan mereka sudah punya 10 ribu member, lalu separuhnya keluar, maka butuh pengganti sejumlah yang sama dan belanjanya pun sama supaya penghasilannya tidak turun. Bayangkan jika jaringannya sudah mencapai jutaan orang, dan sebagian besar member level bawah keluar, berapa orang yang harus mereka rekrut supaya penghasilan tidak berkurang? Itu baru bicara mempertahankan penghasilan. Bagaimana jika mereka ingin meningkatkan penghasilan? Tentu harus lebih keras lagi upaya yang dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun