Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kurikulum Pendidikan Akuntansi di Era AI

6 Januari 2025   05:14 Diperbarui: 6 Januari 2025   05:14 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan mengakses platform dan alat teknologi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka, mahasiswa akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia profesional, sambil memahami bagaimana teknologi dapat mendukung proses akuntansi yang lebih efisien, transparan, dan akurat.

Pembelajaran berbasis praktik yang mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum pendidikan akuntansi tidak hanya mendekatkan mahasiswa pada dunia profesional yang semakin dipengaruhi oleh teknologi, tetapi juga memberikan mereka keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan oleh industri. Dengan mengadopsi sistem ERP berbasis AI, big data, dan alat analitik, serta menyelenggarakan kelas praktikum yang melibatkan simulasi audit real-time dan forensic auditing berbasis AI, mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman langsung yang memperkuat kompetensi mereka. Selain itu, kerja sama dengan perusahaan teknologi akan memberikan mereka kesempatan untuk mengaplikasikan teknologi dalam konteks dunia nyata, menjadikan mereka lebih siap untuk menjadi akuntan yang efektif dan relevan di era digital ini.

6. Peran Pengajaran Etika dan Kepemimpinan dalam Pendidikan Akuntansi

Di tengah kemajuan teknologi yang tak terelakkan, pendidikan akuntansi tidak hanya perlu menyiapkan mahasiswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga dengan komponen-komponen non-teknis yang sangat penting dalam menjaga integritas profesi. Di era AI, di mana keputusan bisnis dan keuangan semakin bergantung pada algoritma dan analitik, etika dan kepemimpinan menjadi aspek yang semakin krusial dalam kurikulum pendidikan akuntansi.

Mengapa Etika Menjadi Komponen yang Lebih Penting dalam Kurikulum Pendidikan Akuntansi di Era AI

Seiring dengan peran akuntan yang kini semakin bergantung pada teknologi, khususnya AI, etika menjadi fundamental dalam menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap profesi ini. AI membawa potensi luar biasa untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses akuntansi, tetapi juga menciptakan tantangan besar terkait penggunaan data yang sensitif, algoritma yang bias, dan transparansi dalam keputusan yang diambil oleh mesin.

Etika dalam akuntansi di era AI berkaitan langsung dengan bagaimana akuntan memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab. Mahasiswa harus diajarkan bahwa meskipun teknologi memberikan kemudahan, keputusan yang dihasilkan dari sistem berbasis AI harus tetap berada dalam kerangka nilai-nilai etis yang tinggi. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada data besar (big data) dan AI, potensi penyalahgunaan informasi menjadi lebih besar. Misalnya, algoritma yang digunakan dalam sistem ERP atau software audit berbasis AI bisa saja menciptakan ketidakadilan jika tidak dirancang dengan prinsip-prinsip fairness dan akuntabilitas yang kuat.

Pendidikan etika ini melibatkan pengajaran tentang transparansi algoritma yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Akuntan harus dapat memahami dan menjelaskan bagaimana sistem teknologi menghasilkan keputusan, serta memastikan bahwa keputusan-keputusan ini tidak membahayakan integritas laporan keuangan dan tidak merugikan pihak lain. Pendidikan mengenai etika penggunaan AI di akuntansi juga harus mencakup topik-topik terkait dengan perlindungan data pribadi dan kepatuhan terhadap peraturan yang ada, seperti GDPR (General Data Protection Regulation), yang mengatur penggunaan data pribadi di dunia digital.

Pendidikan Tentang Tanggung Jawab Sosial Akuntan dalam Penggunaan AI yang Transparan

Tanggung jawab sosial akuntan juga harus diintegrasikan dalam pendidikan akuntansi modern. Akuntan di era AI bukan hanya bertugas untuk memastikan laporan keuangan yang akurat, tetapi juga untuk menjaga kepentingan publik dan kepercayaan pasar. Karena semakin banyak pengambilan keputusan bisnis yang dipengaruhi oleh AI, pengembangan sistem yang transparan dan akuntabel menjadi sangat penting.

Akuntan perlu diajarkan untuk memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar, baik terhadap masyarakat maupun terhadap organisasi yang mereka layani. Di era digital ini, penggunaan AI tidak hanya sebatas tentang efisiensi biaya dan waktu, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut dapat mempengaruhi stakeholder yang lebih luas, termasuk konsumen, investor, dan karyawan. Pendidikan ini harus mencakup pemahaman tentang bagaimana keputusan yang berbasis AI dapat mempengaruhi masyarakat secara sosial, ekonomi, dan bahkan politik. Seorang akuntan harus mampu menjelaskan dengan jelas dan transparan bagaimana sistem berbasis AI yang mereka gunakan bekerja, serta dampaknya terhadap keputusan bisnis dan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun