Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Money

Prinsip Akuntansi Baru di Era AI

3 Januari 2025   21:14 Diperbarui: 3 Januari 2025   21:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun pedoman etika yang jelas untuk penggunaan AI dalam akuntansi, termasuk mekanisme audit independen.

  • Mengembangkan sistem AI yang memprioritaskan etika melalui model pengambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.

  • Tantangan implementasi prinsip akuntansi baru di era AI memang kompleks, namun tidak tak teratasi. Ketergantungan pada teknologi, kesenjangan adopsi, kompleksitas regulasi, dan masalah etika dapat diatasi melalui kolaborasi antara regulator, praktisi, dan penyedia teknologi. Dengan pendekatan yang tepat, prinsip-prinsip baru ini dapat menjadi pondasi untuk membangun ekosistem akuntansi yang lebih adil, inovatif, dan berkelanjutan.

    Rekomendasi Tindakan

    a. Regulasi: Standar Internasional untuk Transparansi Algoritmik dan Keberlanjutan

    Dunia membutuhkan standar regulasi yang lebih dari sekadar "mengikuti perkembangan teknologi"; regulasi harus menjadi pendorong inovasi yang bertanggung jawab. Regulasi internasional harus mencakup:

    1. Transparansi Algoritmik: Mengharuskan perusahaan mengaudit dan mendokumentasikan cara kerja AI mereka, memastikan semua pemangku kepentingan memahami logika di balik keputusan yang dihasilkan.

    2. Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan: Menetapkan panduan universal untuk mengintegrasikan metrik ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek tetapi juga pada dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan.

    Tanpa regulasi yang progresif ini, kita menghadapi risiko peningkatan ketidaksetaraan informasi dan pengabaian tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih besar.

    b. Penguatan Keamanan Data melalui Teknologi Canggih

    Ketergantungan pada teknologi tinggi menempatkan akuntansi di garis depan risiko keamanan siber. Namun, kita tidak boleh hanya reaktif terhadap ancaman, kita harus mengambil kendali penuh.

    1. HALAMAN :
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Money Selengkapnya
      Lihat Money Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun