1. Analisis Strategis dan Pengelolaan Risiko: Akuntan tidak lagi hanya terlibat dalam proses administratif, tetapi akan lebih berfokus pada analisis strategis dan evaluasi risiko. Mereka akan bertindak sebagai penasihat yang membantu perusahaan untuk memahami tren keuangan yang muncul, mengevaluasi dampak potensial dari keputusan-keputusan bisnis, dan merumuskan strategi berbasis data real-time. Keahlian dalam menganalisis pola data dan memahami implikasi finansial akan menjadi keterampilan utama yang dibutuhkan.
2. Manajemen Teknologi dan Keamanan Data: Mengingat pentingnya keamanan data dalam sistem berbasis blockchain dan AI, akuntan akan menjadi pengelola sistem teknologi, memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang digunakan untuk Continuous Reporting dan Smart Disclosure berfungsi dengan baik dan aman. Mereka akan bertanggung jawab untuk mengelola data keuangan yang sangat besar, memastikan kualitas dan keandalan data, serta melindungi data dari potensi kebocoran atau manipulasi yang bisa merugikan perusahaan.
3. Keterlibatan dalam Keputusan Manajerial dan Pengawasan Kepatuhan: Peran akuntan akan semakin mendalam dalam pengambilan keputusan manajerial yang melibatkan pengelolaan risiko keuangan, pengelolaan aset, dan pemantauan kepatuhan terhadap standar hukum dan regulasi yang berlaku. Keterlibatan mereka tidak terbatas pada pembuatan laporan, melainkan lebih kepada memberikan wawasan berbasis data untuk mendukung keputusan strategis di tingkat eksekutif.
4.2 Evolusi Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
Dengan adanya sistem Continuous Reporting dan Smart Disclosure, sistem ERP yang digunakan oleh perusahaan akan mengalami evolusi besar untuk mendukung pengolahan dan penyajian data real-time. Sistem ERP yang lebih canggih dan terintegrasi akan menjadi inti dari pengelolaan data keuangan, operasional, dan sumber daya lainnya dalam suatu perusahaan. Beberapa aspek dari evolusi sistem ERP ini antara lain:
1. Integrasi dengan Teknologi AI dan Big Data: Sistem ERP akan semakin mengandalkan AI dan big data untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi secara otomatis. AI akan digunakan untuk memproses data secara real-time, sehingga laporan keuangan selalu diperbarui dan dapat diakses kapan saja. Teknologi ini memungkinkan sistem ERP untuk memberikan wawasan lebih dalam tentang kinerja keuangan dan operasional perusahaan tanpa penundaan.
2. Blockchain untuk Keamanan dan Integritas Data: Dalam rangka mendukung prinsip Smart Disclosure, integrasi blockchain dalam sistem ERP akan menjadi suatu keharusan. Blockchain akan memastikan bahwa data yang disajikan dalam laporan keuangan adalah akurat, tidak dapat dimanipulasi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan teknologi ini untuk memverifikasi transaksi akan memungkinkan perusahaan untuk menjalankan sistem laporan yang lebih transparan dan terpercaya.
3. Peningkatan Otomatisasi dan Efisiensi: Dengan penerapan Continuous Reporting, sistem ERP akan semakin otomatis dalam mengumpulkan dan menyusun laporan keuangan. Otomatisasi ini akan mengurangi beban kerja manual, mempercepat proses penyusunan laporan, dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Hal ini juga akan memungkinkan akuntan untuk lebih fokus pada analisis strategis daripada pada tugas administratif rutin.
4. Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Efektif: Sistem ERP yang canggih akan memfasilitasi pengelolaan sumber daya perusahaan secara lebih efektif. Data keuangan yang terus diperbarui memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih tepat waktu dan berbasis data dalam hal alokasi sumber daya, perencanaan anggaran, dan evaluasi kinerja.
4.3 Pengambilan Keputusan Berbasis Data Real-Time
Salah satu dampak terbesar dari Continuous Reporting dan Smart Disclosure adalah perubahan paradigma dalam pengambilan keputusan berbasis data real-time. Keputusan bisnis yang lebih cepat dan terinformasi menjadi mungkin, karena data yang akurat dan relevan akan selalu tersedia untuk para pengambil keputusan di perusahaan. Beberapa aspek dari perubahan ini antara lain: