"Sedangkan matematika, itu soal persamaan dan ketidakseimbangan. Dengan matematika, gue jadi peka terhadap ketidakadilan. Kalau ada sesuatu yang gak logis atau gak seimbang, gue langsung sadar. Contohnya, ketika loe bayar lebih banyak daripada yang loe dapatkan. Itu bukan cuma soal angka, tapi soal prinsip."
"Dan yang paling seru," saya melanjutkan, "adalah momen-momen ketika Allah membukakan hidden variable. Seperti waktu Archimedes berteriak 'Eureka!' di bak mandi, Newton menemukan gravitasi karena apel jatuh, atau Alexander Fleming secara gak sengaja menemukan penisilin."
Forrest Gump dan Momen "Eureka"
"Loe pernah nonton Forrest Gump?" saya bertanya.
Atep mengangguk, "Iya, terus?"
"Forrest awalnya dipandang sebelah mata, kan? Dia punya masalah fisik, pakai alat bantu di kakinya. Tapi suatu hari, dia sadar dia bisa berlari. Dan dari situ, hidupnya berubah total. Itu momen 'aha'. Kita semua punya momen kayak gitu. Ketika loe menemukan sesuatu yang mengubah cara loe melihat dunia."
"Kayak Newton waktu apel jatuh?" tanya Usep.
"Exactly!" saya menjawab. "Newton udah lama lihat apel jatuh, tapi suatu hari dia sadar: kenapa apel selalu jatuh ke bawah, bukan ke samping? Dari situ dia menemukan hukum gravitasi. Archimedes juga gitu. Dia udah sering mandi, tapi baru suatu hari dia sadar air yang meluap bisa dihubungkan dengan volume benda."
Manfaat Belajar Matematika dan Fisika
"Loe tahu, Bro," saya melanjutkan, "matematika dan fisika itu kayak lampu senter di tengah gelap. Loe gak cuma melihat apa yang ada di depan, tapi juga pola-pola tersembunyi di baliknya."
Isep tertawa. "Lampu senter? Jangan-jangan loe sok jadi detektif, Sep."