Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan, Kekecewaan, dan Revolusi: Bagaimana Ekspektasi Bisa Membentuk atau Menghancurkan Kehidupan Kita

29 November 2024   06:08 Diperbarui: 29 November 2024   06:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup, seperti permainan, seringkali berjalan dalam empat kondisi utama yang menentukan hubungan antara pendapatan (I), kebahagiaan atau utilitas (U), dan ekspektasi (E). Mari kita telusuri kondisi-kondisi tersebut melalui kisah-kisah inspiratif berikut:

1. Saat Pendapatan Tinggi dan Kebahagiaan Tinggi (I Tinggi, U Tinggi)

Lisa Harmon, seorang diva pop internasional, hidup dalam kemewahan dan kebahagiaan yang stabil. Namun, ia sadar bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari uang semata, melainkan dari hubungan yang bermakna dan waktu untuk diri sendiri. Lisa dengan bijak menetapkan ekspektasi yang tidak semata berfokus pada materi, tetapi juga pada hal-hal yang memberi makna.

Pelajaran yang dapat diambil adalqh bahwa dalam kondisi ini, rasa syukur adalah kunci. Jangan biarkan ekspektasi tumbuh tanpa kendali, karena kebahagiaan sering kali ditemukan di tempat-tempat sederhana.

2. Saat Pendapatan Tinggi, Kebahagiaan Rendah (I Tinggi, U Rendah)

Daniel Reyes, aktor Hollywood, mengalami jebakan kesuksesan. Pendapatannya melimpah, tetapi kebahagiaannya terkikis oleh tekanan untuk terus memenuhi standar industri yang tinggi. Daniel menyadari bahwa ekspektasi yang tidak realistis hanya menciptakan kekecewaan. Ia pun mulai mengubah fokusnya pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti kesehatan mental dan dedikasi untuk seni.

Pelajaran berharga dari Daniel Reyes adalah pendapatan tinggi tidak selalu berarti bahagia. Mengelola ekspektasi agar selaras dengan nilai pribadi adalah cara untuk menemukan kepuasan sejati.

3. Saat Pendapatan Rendah, Kebahagiaan Tinggi (I Rendah, U Tinggi)

Mia, seorang musisi indie, menjalani hidup dengan pendapatan pas-pasan, tetapi merasa puas karena ia menemukan kebahagiaan dalam proses kreatif dan dukungan dari komunitas kecilnya. Ekspektasi yang sederhana memungkinkan Mia untuk menikmati apa yang dimilikinya tanpa tekanan untuk lebih.

Pelajaran yang dapat kita petik, kebahagiaan seringkali tidak memerlukan banyak materi. Ekspektasi yang realistis adalah kekuatan untuk menemukan kebahagiaan di tengah keterbatasan.

4. Saat Pendapatan dan Kebahagiaan Sama-sama Rendah (I Rendah, U Rendah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun