Konjungtur dan hipotesis ini telah diusulkan oleh Juan Maldacena dan Leonard Susskind pada tahun 2015. Hipotesis mereka masih diragukan karena framework dan formalisme matematisnya dianggap lemah dan tidak didukung oleh eksperimen.
Walaupun begitu, tampaknya yang lemah itu adalah formalisme matematisnya, dan bukan konsep dasarnya yang memungkinkan medan kuantum bisa dipertemukan dengan relativitas umum secara geometri.
Pada tahun 2022 telah berhasil dibuat di laboratorium Google oleh Maria Spiropulu suatu lubang cacing virtual yang memadukan sifat entanglement dengan prinsip holograpik.
Lubang cacing virtual ini berhasil membuktikan transfer energi secara cepat pada dua kondisi yang terpisah. Pembuatan lubang cacing ini mengambil pelajaran dari hipotesis ER =EPR. JIKA ER tidak sama dengan EPR, lubang cacing virtual itu bisa jadi tidak akan terbentuk.
Ketika kerangka dan formalisasi matematis yang kuat dalam konteks ER = EPR ditemukan, maka rekonsiliasi antara medan kuantum dengan relativitas umum menjadi nyata.
Ruang-waktu Dirac dan Einstein
Ruang-waktu dalam persamaan Dirac bersifat datar, sedangkan ruang-waktu dalam relativitas umum bersifat melengkung dengan tingkat lengkungan tergantung besaran massa dan energi.
Jika dimungkinkan adanya formalisme matematis yang memungkinkan mengubah variabel ruang-waktu datar persamaan Dirac menjadi ruang-waktu melengkung, maka hambatan dalam merumuskan gravitasi kuantum bisa diatasi.
Mengapa variabel ruang-waktu Dirac yang harus diubah dan bukan ruang-waktu Einstein? Ini karena ruang-waktu datar dalam persamaan Dirac tidak bisa menampung perubahan dalam tensor energi momentum.
Eksistensi variabel massa dalam persamaan Dirac dalam perspektif ruang-waktu relativitas umum memungkinkan ruang-waktu yang melengkung diterapkan dalam persamaan Dirac.
Penggunaan massa, matrik gamma, dan koordinat ruang-waktu menjadikan persamaan Dirac mirip dengan massa, tensor energi momentum, dan geometri riemannian dalam relativitas umum. Ini membuka kemungkinan transformasi di antara keduanya.