Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ini Alasan Kenapa Seharusnya Semesta Tidak Bisa Terbentuk

14 Juli 2024   18:56 Diperbarui: 23 Juli 2024   02:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

External Force : Kosmologi itu Narasi Epik di atas Sains

Dalam banyak mitologi di sejumlah peradaban besar manusia dari mulai Mesopotamia, Mesir Kuno, India Kuno, China Kuno, sampai Yunani Kuno proses penciptaan semesta adalah narasi epik.

Suatu insiden chaos, turbulensi, drama, dan pertarungan epik mengalir sepanjang narasi penciptaan semesta. Jika episode seperti itu terus berlangsung, para pencipta epik tersebut sadar bahwa semesta tidak akan bisa terbentuk selamanya. Kekuatan konstruktif akan segera dinihillisasi dengan kekuatan destruktif. Di akhir episode, kekuatan konstruktif memenangkan pertarungan, maka semesta menjadilah.

Kosmologi kita saat ini walaupun diklaim sebagai bagian dari sains dengan dukungan teori yang matematis dan alat observasi yang canggih, tidak bisa lepas dari narasi epik. Kenapa disebut tidak bisa lepas dari narasi epik? Karena entitas baru ditambahkan ke dalam model standar, walaupun hakikat entitas tersebut belum diketahui. Apa entitas yang dimaksud? Itu adalah dark matter dan dark energy.

Proses pencarian substansi dan esensi dari dark matter serta juga dark energy ini menghadirkan narasi epik tersendiri. Sekian banyak space telescope diliarkan di angkasa, sejumlah teori alternatif dibangun, dan beberapa partikel eksotis diusulkan, tapi belum juga memuaskan kita.

Narasi-narasi yang dihadirkan untuk menjelaskan eksistensi dark matter dan dark energy sejauh ini tidak seepik kemunculan teori relativitas umum. Kita masih dahaga dengan narasi kosmologi yang epik.

Padahal external force, jika para kosmolog mau jujur, ada di mana-mana. Ini membutuhkan penjelasan saintik yang epik.

Mari kita lihat.

1. Apa sebelum Big Bang?

Dengan metrik FLRW dan dukungan hasil observasi Huble serta jejak CMB kita tahu bahwa semesta saat ini sedang dalam proses ekspansi, sehingga pastilah pada awalnya semesta berada dalam keadaan sangat panas, sangat padat, seragam, dan sangat kecil melalui suatu peristiwa yang kita beri nama Big Bang.

Tapi kita belum tahu apa yang menyebabkan Big Bang itu dan bagaimana keadaan sebelum Big Bang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun