Gravitasi kemudian mengamplikasi cosmic perturbation sehingga pembentukan partikel di wilayah-wilayah ini menjadi lebih cepat. Seiring waktu terbentuklah atom bebas, lalu unsur-unsur hidrogen, helium, dan oksigen. Reaksi fusi hidrogen menjadi helium menghasilkan bintang pertama dengan bantuan gravitasi.
Kemudian gravitasi mengikat bintang-bintang menjadi galaksi. Galaksi-galaksi membentuk galaksi cluster, cosmic web, dan great attractor.
Sementara wilayah ruang-waktu yang tidak mengalami cosmic perturbation, tarikan gravitasinya lemah dan tetap menjadi kosong. Kain ruang-waktu yang kosong itu karena dorongan dari dark energy terus mengembang seiring waktu dengan kecepatan yang terus meningkat.
Tarikan gravitasi dalam wilayah tertentu yang mengalami cosmic pertubation terus menarik materi ke dalam sehingga ketika batas tertentu kekuatannya mengalahkan dorongan dark energy. Â
Ketika dorongan dark energy secara lokal semakin lemah, dan perluasan semesta secara lokal terhenti, Â maka sebagai akibatnya gravitasi semakin besar, materi dan radiasi semakin menggumpal, dark matter semakin besar dan berat, jangkauan dark matter semakin jauh, dan galaksi-galaksi semakin mendekat, kemudian bertabrakan. Â
Jika proses tabrakan galaksi itu berlangsung lambat, maka yang terjadi adalah proses penggabungan galaksi berlangsung secara soft dan smooth  membentuk galaksi yang lebih besar secara konstruktif.
Tapi jika tarikan dark matter dan gravitasi sudah sangat besar di mana sedari awal cosmic perturbation sudah besar dan teramplifikasi secara cepat pada wilayah tertentu tersebut, maka proses tabrakan antar galaksi adalah proses destruksi yang menghancurkan bintang-bintang. Pada proses ini matahari dan tata surya lah yang pertama kali hancur.
Kehancuran matahari atau bintang pada proses pertama ini selaras dengan kehancuran matahari sebagaimana disebut pada ayat pertama dalam surat at Takwir.
Selanjutnya proses tabrakan galaksi menjadi semakin lumrah dan cepat, sehingga proses konstruksi telah berubah sepenuhnya menjadi proses destruksi. Galaksi-galaksi hancur secara masif.
Inilah fragmen kedua dari proses kehancuran semesta. Proses ini identik dengan ayat kedua surat at Takwir. Ayat kedua itu dan fragment kedua kehancuran semesta ini klop atau click satu sama lain.
Sementara jika pada wilayah-wilayah tertentu yang kepadatan materi, radiasi, gravitasi, dan dark matter-nya tinggi proses ekspansi semesta berhenti, maka wilayah-wilayah ruang-waktu lainnya yang kosong dan proporsinya dominan terus mengembang akibat dorongan dark energy.