Mereka masing-masing adalah pribadi-pribadi dengan spirit individualitas dan entrepreneurship yang tinggi. Individualitas membangkitkan semangat berinovasi dan berinvensi, sementara entrepreneurship semakin mengembangkan dan membesarkan hasil inovasi tersebut menjadi korporasi raksasa. Itulah pentingnya individualitas dan entrepreneurship bagi perekonomian.
Sementara korporasi raksasa cenderung memonopoli pasar dan kemampuan berinovasi, hadirnya pribadi dengan invidualitas dan entrepreneurship yang tinggi menjamin existnya penantang-penantang baru dalam inovasi dan invensi di pasar. Entrepreneurship dapat mencegah pasar menjadi monopolistik. Entrepreneurship membangkitkan "Dawud-dawud" baru untuk melawan dan mengalahkan "Para Raksasa Jalut" demi pasar yang efisien.
KEKUATAN KONSUMEN
Tidak ada jaminan sebuah korporasi raksasa akan lestari di pasar. IBM dan Nokia adalah contoh korporasi raksasa yang gagal bertahan lama di pasar. Ada dua sebab utama kehancuran mereka yaitu inovasi yang macet dan selera konsumen yang berubah tidak terantisipasi.
Konsumen adalah kekuatan besar yang menentukan hidup, berkembang, dan matinya sebuah korporasi. Customer service, pelayanan pelanggan yang bersipat pribadi, pelatihan SPG, layanan purna jual, dan Litbang adalah perangkat korporasi yang menunjukkan pentingnya pelanggan bagi korporasi.
Konsumen yang bebas tanpa ikatan ideologis dan wawasan strategis, yang membeli semata karena dorongan kebutuhan, selera, dan efisiensi saja sudah sangat menentukan kehidupan korporasi. Bagaimana jika itu adalah konsumen yang berwawasan ideologis dan strategis? Konsumen seperti ini jelas mampu mematikan korporasi mana saja yang tidak sejalan dengan ideologi mereka dan mengganggu pencapaian misi strategis mereka.
Berbeda dengan politik ekonomi yang dijalankan oleh Negara, dan sering mendatangkan perlawanan dari Negara lain, maka pencapaian politik ekonomi melalui konsumen berwawasan ideologis dan strategis ini hanya akan terbaca sebagai perilaku konsumen belaka. Negara yang berbasis ideologis kongkrit seperti Indonesia penting untuk membentuk konsumen yang berwawasan ideologis dan strategis seperti ini.
KEKUATAN PROLETAR DALAM STRUKTUR KONSUMEN
Struktur konsumen terdiri atas dua kekuatan utama yaitu buruh dan petani. Ini artinya kekuatan konsumen adalah kekuatan kaum proletar. Jika korporasi berkhidmat kepada kepuasan konsumen, maka konsumen dapat menggerakkan dan memengaruhi korporasi ke arah yang mereka mau. Ini artinya masyarakat proletar sebenarnya dapat mengendalikan masyarakat kapitalis. Apa syarat yang dibutuhkan masyarakat proletar agar berkemampuan seperti itu?
Bukan itu saja, konsumen bahkan dapat memengaruhi dan membentuk pasar dengan cara menetapkan kriteria yang melekat pada produk dan mendesak pasar untuk membuat produk tertentu. Untuk itu konsumen harus terikat dalam jaringan dan organisasi konsumen (1), serta memelihara daya belinya tetap baik secara mandiri (2).
Bagaimana semua ini bisa dilakukan?