Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Merumuskan Teori Gravitasi Kuantum Masih Relevankah?

13 Juni 2023   17:09 Diperbarui: 16 Desember 2023   19:40 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Teori gravitasi kuantum akhirnya berkutat kepada dua kemungkinan yaitu menerapkan mekanisme dan sipat medan kuantum ke dalam ruang-waktu gravitasi ataukah menerapkan mekanisme gravitasi ke dalam medan kuantum. Tapi kedua pilihan itu tidak ada satupun yang nyata tampak terdeteksi dalam observasi dan eksperimen kita.

Adanya suatu gaya tunggal yang menyatukan empat gaya fundamental yaitu gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan gaya nuklir kuat pada level mikro kosmos dan gaya elektromagnetik dan gaya gravitasi pada level makro kosmos merupakan halusinasi para saintis. 

Walaupun gaya elektromagnetik ada pada level makro kosmos maupun pada level mikro kosmos yang secara apriori tampaknya bisa menjadi jembatan cerita yang menghubungkan kedua level kosmos tersebut, nyatanya ini tidak bisa menjelaskan apa pun ke arah teori gravitasi kuantum atau GUT/TOE.

Saya kira petunjuk ini sudah cukup untuk berhenti menguras energi memikirkan kemungkinan adanya QGT/GUT/TOE.

Tidak ada gravitasi kuantum pada semesta awal dan tidak ada gravitasi kuantum pada dasar black hole sebagaimana tidak ada singularitas dalam semesta awal maupun pada dasar black hole.

Penutup. 

Jika instuisi kita diragukan dan dianggap salah dalam mengidentifikasi waktu dan semesta dengan mengatakan bahwa "sesungguhnya" waktu adalah ilusi, waktu adalah latar belakang, dan semesta ini seluruhnya adalah bentuk holografik, maka seluruh fenomena fisika yang ada juga diragukan dan salah, sebab instuisi itu juga yang digunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi semua fenomena fisika selama ini. 

Persamaan-persamaan fisika itu jika baru sebatas rumus, secanggih apa pun itu, dan belum terbukti lewat pengamatan maupun eksperimen tidak bisa dianggap sebagai kebenaran dan fakta sains. Ini terutama adalah persamaan-persamaan fisika di bidang kosmologi dan gravitasi kuantum.

Betapa banyak filsafat yang bersembunyi di balik persamaan fisika dan matematika.

Implikasi

 Loop Quantum Gravity dan String Theory yang dianggap sebagai teori terkuat dalam merumuskan gravitasi kuantum, GUT, dan ToE bisa diragukan bukan saja karena belum terbukti melalui eksperimen dan observasi, juga bisa diragukan dengan 12 masalah yang diungkapkan di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun