Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Merumuskan Teori Gravitasi Kuantum Masih Relevankah?

13 Juni 2023   17:09 Diperbarui: 16 Desember 2023   19:40 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Partikel seperti photon adalah contoh energi tanpa massa. Partikel seperti ini tidak akan memengaruhi space-time baik di level makro maupun mikro kosmos.

7. Relativitas umum tidak bekerja di level kuantum. Rumusnya tidak bisa menggambarkan ataupun mengadopsi massa dan energi yang sangat kecil. Juga tidak berlaku pada partikel yang berperilaku probalistik.

8. Energi bisa terlepas dari dimensi waktu sebagaimana tergambar dari inflasi kosmos di mana inflasi sudah dimulai sejak sebelum Big Bang. Jika Big Bang adalah kondisi di mana waktu adalah nol, maka saat itu energi walaupun masih terikat dengan ruang, sepenuhnya sudah terlepas dari waktu. Jika waktu terlepas dari ruang dalam kondisi seperti ini maka fabric space-time di mana gravitasi bekerja pun lenyap. Tanpa fabric space-time, maka tidak ada gravitasi.

9. Energi murni bisa terpisah dari ruang. Ketika inflasi terus ditarik ke belakang dalam dimensi  waktu negatif sehingga ruang lenyap, maka energi pada titik ini terlepas dari ruang dan menjadi energi murni. Energi seperti ini tidak bisa terikat dengan gravitasi maupun mekanika  kuantum.

10. Planck Era dalam kosmologi adalah (seharusnya dianggap) sepenuhnya bersifat mekanika kuantum.

11. Pada singularitas Black Hole harus dianggap space-time sepenuhnya lenyap hanya menyisakan mekanisme mekanika kuantum.

12. Ketika kita melakukan ekstrapolasi ke depan, di mana radiasi Hawking telah mengkonversi semua Black Hole dan materi menjadi radiasi dan energi, maka energi yang terikat dengan space-time tidak akan menyebabkan kelengkungan space-time. Ini karena energi telah terdistribusi sempurna dan dengan densitas yang seragam.

Jika kita masih terikat dengan 12 asumsi dan keberatan di atas,  maka kita tidak mungkin bisa merumuskan suatu teori gravitasi kuantum. Teori gravitasi kuantum harus dibangun dengan pendekatan dan kerangka kerja yang baru.

Kesimpulan

Sampai saat ini kita belum punya cerita yang lengkap tentang bagaimana suatu sistem probabilistik mekanika kuantum bisa berubah menjadi sistem deterministik fisika klasik, yaitu berubah dari kerapatan kuantum menjadi kerapatan materi.

Jika superposition dan wave function kolaps karena gravitasi sepert kata Robert Pennrose, maka mekanisme gravitasi seharusnya lazim dalam mekanika kuantum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun