Tut Wuri Handayani ini menjadi slogannya Kementerian Pendidikan Indonesia sampai sekarang.
Hari Pendidikan Nasional adalah harinya insan pendidikan di Indonesia. Semoga di hari ini dan hari-hari selanjutnya kita mampu menjadi pribadi yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu pribadi yang mampu mengimplementasikan ketiga slogan mulia di atas, Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani.
Bagaimana pandangan Islam tentang ketiga slogan tersebut?
Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin. Artinya ajarannya adalah menebar kebaikan bagi seluruh alam. Tak terkecuali dalam hal keteladanan. Rasulullah saw sebagai pembawa risalah Islam, penutup para Nabi adalah suri tauladan terbaik bagi umat manusia atau dikenal dengan istilah uswatun hasanah.
Beliau adalah manusia paripurna yang memiliki akhlak mulia yang patut dicontoh. Diantara sifat-sifat utama itu adalah sidiq (Jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas dan bijaksana) dan Tabligh (Menyampaikan dakwah dengan benar, tidak ada yag disembunyikan).
Masih banyak lagi yang diteladankan oleh Rasulullah Saw diantaranya adalah Tawadhu (rendah hati), penyayang kepada sesama, pemaaf, lemah lembut, dermawan dan masih banyak lagi sifat-sifat mulia.
Islam menghendaki umatnya mengikuti Rasulullah saw dalam perilaku. Sehingga kita diharapkan mampu menjadi pribadi yang bisa menjadi teladan bagi yang lain.
Ing Ngarso Sung Tuladha bermakna Uswatun Hasanah.
Islam juga mengajarkan agar kita menjadi pribadi yang senantiasa menguatkan satu sama lain. Missal dalam al-Qur'an surat al-Maidah ayat 2: "Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan"
Ayat ini menyiratkan pesan untuk saling menguatkan antar sesama dalam kebaikan. Saling memberi semangat. Menjadi pribadi yang menginspirasi. Tidak diperkenankan saling bermusuhan dan berkonspirasi dalam kejahatan untuk menjatuhkan sesama.
Rasulullah saw bersabda: "Sungguh mukmin yang satu dengan mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain (HR. Bukhari).