Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kehidupan Dunia Tak Ubahnya Guyonan

28 Maret 2023   22:21 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:26 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan dunia ini tak ubahnya guyonan, permainan belaka. Ia tak akan berlangsung lama dan pasti berakhir. Guyonan yakni perbuatan yang tidak jelas maksud dan tujuannya, apakah untuk mencari manfaat atau untuk menolak mudharat. Hanya bersenang-senang.

Perhatikanlah anak kecil. Aneka ragam macam permainan mereka lakukan dengan senang gembira. Lari sana lari sini, bersorak dan tertawa. Tiada payah lelah mereka hiraukan, yang penting riang dan gembira. Namun lihat, kesenangan mereka hanya sebentar, tak butuh waktu lama merekapun bosan dan beralih permainan lain, bosan lagi dan berganti permainan lain lagi. 

Semakin beranjak dewasa mereka, semakin berkuranglah jenis permainan mereka. Malu dengan umur kata mereka jika mereka masih melakukan permainan yang dahulunya senang mereka lakukan.

Maka benarlah Firman Allah swt.: "Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidakkah kamu mengerti? (Q. S Al An'am ayat 32)

Dunia ini dimisalkan ibarat permainan karena pada awalnya ia menyenagkan, namun lama kelamaan ia menjadi membosankan. Kata Hamka, permainan dunia ini laksana makan jeruk. Sesudah manis, tinggallah pahitnya di lidah dan kerongkongan. Untuk itu ia berpesan agar menjadikan semua kesibukan dunia yang sifatnya sekedar main-main ini menjadi pekerjaan sungguhan yang mendatangkan manfaat.

Kita hendaknya menentukan tujuan aktivitas hidup hanya untuk mencari ridha Allah swt semata. Menjadikan dunia ini sebagai batu loncatan untuk menuju kehidupan sesungguhnya yang jauh lebih baik. Jadikan segala pernak-pernik kehidupan dunia sebagai bahan pewarna pemanis jalan menuju kampung sesungguhnya, yakni kampung akhirat.

Dalam tafsir jalalain dijelaskan bahwa tiadalah kesibukan kehidupan di dunia ini selain dari main-main dan senda gurau. Adapun mengenai amal taat dan hal-hal yang menjadi sarananya, maka hal itu menjadi perkara akhirat. Dan sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang takut berbuat kemusyrikan. Maka tidakkah kamu memahami itu dan mendorong kamu untuk beriman?

Dalam QS al-Hadid ayat 20 Allah swt berfirman: Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

Prof Quraish Shihab menafsirkan ayat ini bahwa ayat ini merupakan peringatan terhadap orang-orang yang tertipu oleh kehidupan dunia, bahwa dunia ini hanya sebuah permainan yang tidak membawa hasil. Dunia adalah sebuah permainan yang melalaikan orang untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Dunia adalah sebuah perhiasan yang tidak mempunyai keindahan diri, dan sebuah kegiatan membangga-banggakan keturunan dan kekayaan yang tidak tahan lama. 

Dunia ini ibarat air hujan yang menumbuhkan tanaman dan menyenangkan petani. Tetapi setelah tanaman itu matang, kamu melihatnya kuning dan kering. Dan beberapa saat kemudian menjadi keras, pecah-pecah, dan tidak ada gunanya sama sekali.

Prof Qurais Shihab melanjutkan bahwa di akhirat kelak, orang yang lebih mengutamakan dunia dan memperlakukannya dengan jalan yang tidak dibenarkan akan mendapatkan azab yang kejam. 

Sedangkan orang yang lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunianya akan mendapatkan ampunan dari Allah. Kehidupan dunia merupakan suatu kesenangan yang sebenarnya hanyalah tipuan yang tidak ada hakikatnya bagi orang yang menjadikannya sebagai tujuan utama dan bukan sekadar sarana untuk memperoleh keuntungan akhirat.

Firman Allah swt ini mengingatkan kita agar menghindari hubbud dunya atau mencintai dunia (yang berlebihan) karena dunia adalah kesenangan yang menipu.maka waspadalah!

Momen Ramadhan ini kiranya kita jadikan titik tolak untuk memperbaharui orientasi kita terhadap dunia. Jangan sampai kita terjebak pada tipu daya dunia atau bahkan larut lena dalam senda gurau permainannya. Saatnya kita isi hari-hari ramadhan ini dengan aktivitas yang menghadirkan ridha dan cinta Allah swt. Kita maksimalkan ramadhan kali ini untuk menyiapkan bekal terbaik untuk kembali pulang ke kampung halaman terindah kelak. 

Mari tingkatkan kualitas puasa ramadhan kita dengan meninggalkan aktivitas-aktivitas yang kurang atau bahkan tidak bermanfaat untuk akhirat kita. Hubungannya dengan puasa ramadhan, Rasulullah saw mengingatkan jangan sampai kita hanya mendapat rasa lapar dan dahaga saja. 

Salah satu cara untuk menghindari itu, diantaranya adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. "Tanda kesempurnaan Islam seseorang adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat" Kata Rasulullah saw. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun