Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

2 September 2022   14:02 Diperbarui: 2 September 2022   14:05 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: olahan canva.com

Bagaimana Merumuskan Tujuan Pembelajaran?

Salah satu tugas guru dalam kurikulum merdeka adalah merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP). Tahap ini dilakukan setelah guru memahami Capaian Pembelajaran (CP). Bahwa Capaian Pembelajaran merupakan serangkaian kompetensi dan karakter yang harus dikuasai oleh peserta didik di akhir fase. 

Capaian Pembelajaran tersebut masih bersifat umum dan agar mudah diimplementasikan dalam pembelajaran maka Capaian Pembelajaran (CP) itu harus diurai lebih rinci menjadi Tujuan Pembelajaran (TP).

Jika CP dirumuskan dalam satu fase, maka TP dirumuskan agar bisa dicapai dalam satu atau beberapa jam pelajaran, hingga akhirnya di penghujung fase peserta didik dapat mencapai CP. Oleh karenanya, CP dalam satu fase harus diurai dan dikembangkan menjadi beberapa tujuan pembelajaran.

Rumusan Tujuan Pembelajaran harus lebih operasional dan konkret dibanding dengan CP. Paling tidak harus ada 2 komponen utama yang ada dalam rumusan TP yaitu (1) Kompetensi dan (2) Lingkup Materi.

Dalam merumuskan TP guru bisa merujuk pada teori taksonomi bloom yang sudah dikembangkan oleh Anderson dan Krathwohl. Dimana dalam teori itu kemampuan atau kompetensi peserta didik dikelompokkan dalam tahapan-tahapan (level) berdasar kemampuan yang paling mendasar ke tahapan yang paling tinggi. Tahapan itu adalah:

Level 1: Mengingat.

Termasuk dalam level ini adalah mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, definisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembali suatu materi yang pernah dipelajari.

Level 2: Memahami.

Termasuk dalam leval ini adalah menjelaskan ide atau konsep seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, menginterpretasi suatu informasi, menyimpulkan atau membuat paraphrase dari suatu bacaan.

Level 3: Mengaplikasikan.

Termasuk dalam level ini adalah kemampuan menggunakan konsep, pengetahuan atau informasi yang telah dipelajari pada situasi berbeda dan relevan.

Level 4: Menganalisis.

Termasuk dalam level ini adalah memecah-mecah informasi menjadi beberapa bagian, kemampuan untuk mengeksplorasi hubungan/korelasi atau membandingkan antara dua hal atau lebih, menentukan keterkaitan antarkonsep, atau mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.

Level 5: Mengevaluasi.

Termasuk dalam level ini adalah kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan, penilaian, mengajukan kritik dan rekomendasi yang sistematis.

Level 6: Menciptakan.

Termasuk dalam level ini adalah merangkaikan berbagai elemen menjadi satu hal baru yang utuh, melalui proses pencarian ide, evaluasi terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga kreasi yang diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan memberikan nilai tambah terhada suatu produk yang sudah ada.

Selain merujuk pada taksonomi Anderson dan Krathwohl, bisa juga merujuk pada teori yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins tentang 6 pemahaman. Yaitu:

  • Menjelaskan atau mendeskripsikan suatu konsep dengan kata-kata sendiri
  • Menginterpretasi atau menerjemahkan / memaknai sebuah ide atau suatu konsep.
  • Mengaplikasikan atau menggunakan pengetahuan/keterampilan yang dimiliki dalam situasi nyata.
  • Memberi perspektif atau melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Termasuk di dalamnya memberi kritik.
  • Berempati
  • Memahami diri sendiri dan merefleksikan diri.

Atau bisa juga merujuk pada teori yan dikembangkan oleh Marzano (2000). Ada 6 level taksonomi Marzano yaitu: (1) Mengenali dan mengingat kembali; (2) Memahami; (3) Menganalisis; (4) Memanfaatkan Pengetahuan; (5) Metakognisi; dan (6) Sistem Diri.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, guru bisa memilih dari 3 alternatif berikut ini:

Alternative 1. Yaitu dengan merumuskan tujuan secara langsung berdasarkan CP

Alternative 2. Yaitu dengan merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisa kompetensi dan lingkup materi yang ada pada CP

Alternative 3. Yaitu merumuskan tujuan pembelajaran lintas elemen CP.

Referensi:

Panduan Pembelajaran Dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Menengah, Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun