Profil Pelajar Pancasila (P3) merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan Nasional (Kemendikbudristek 2022). Profil Pelajar Pancasila merupakan gambaran karakterisitik pelajar Indonesia yang diharapkan akan terbangun seiring dengan perkembangan dan kemajuan proses pendidikan setiap individu. Untuk mewujudkan harapan Profil Pelajar Pancasila tersebut harus ada kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Profil Pelajar Pancasila dijabarkan dalam 6 dimensi utama, yaitu:
- Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
- Mandiri
- Bergotong Royong
- Berkebinekaan Global
- Bernalar Kritis
- Kreatif
Dibutuhkan upaya yang terus menerus dan konsisten untuk dapat membangun ke-enam dimensi Profil Pelajar Pancasila ini. Sejak fase pondasi di tingkat PAUD sampai akhir fase F atau setelah lulus dari SMA/SMK. Karena merupakan fokus tujuan Pendidikan Nasional maka satuan pendidikan pun harus memfokuskan pencapaian karakter Profil Pelajar Pancasila ini dalam visi dan misinya. Langkah pertama yang harus diperhatikan ketika menyusun strategi peningkatan kualitas satuan pendidikan adalah merumuskan Profil Pelajar Pancasila ini dalam setiap aksi nyata proses pembelajaran termasuk dalam merancang kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP).
Satuan pendidikan harus memastikan bahwa kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari peserta didik terkolerasi dengan keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila tersebut. Keenam dimensi itu harus menjadi rujukan utama bagi guru saat membreakdown Capaian Pembelajaran (CP) menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dijabarkan dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ataupun Modul Ajar (MA).
Untuk menggapai asa mewujudkan karakter Profil Pelajar Pancasila, satuan pendidikan pun harus menjamin terciptanya lingkungan belajar yang nyaman bagi peserta didik. Jika dianalogikan maka proses mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini adalah sebagai proses menanam benih tanaman. Untuk bisa tumbuh, benih itu harus ditanam di tanah yang subur dan juga mendapat sinar matahari yang cukup. Lingkungan tempat benih itu ditanam tersebut dapat diibaratkan sebagai lingkungan belajar. Disamping itu, ketersediaan air dan pupuk harus juga dipastikan ketercukupannya. Air dan pupuk ini dapat diibaratkan sebagai kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari di kelas.
Benih tanaman yang kita tanam akan tumbuh menjadi besar dan kokoh manakala terjamin lingkungan tumbuh yang baik, mendapat air yang cukup, dan pupuk yang baik setiap harinya.
Lalu bagimana menanamkan Profil Pelajar Pancasila pada pembelajaran di kelas? Dalam Platform Merdeka Mengajar produksi Kemendikbudristek (2021) diilustrasikan contoh proses penananam Profil Pelajar Pancasila itu dalam pembelajaran IPS yang dilakukan seorang guru di jenjang SMP atau fase D. berikut ilustrasinya:
Guru dan peserta didik di SMP itu sedang belajar mengenai konsep mengelola keuangan sederhana di era digital. Guru mengajak peserta didiknya untuk menganalisis kebutuhan dan keinginan dalam perilaku peserta didik ketika membeli sesuatu.mereka diminta untuk mengumpulkan data mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan di lingkungan sekitarnya secara berkelompok. Mereka  juga harus mewawancarai narasumber langsung mengenai kemajuan teknologi dalam pengelolaan keuangan, seperti dompet digital, membuka rekening secara daring, dan lain sebagainya.
Selain itu, peserta didik juga didorong untuk menganalisis resiko dari membeli dengan kredit/cicil baik secara langsung maupun melalui aplikasi digital. Diakhir pembelajaran, peserta didik diajak untuk membuat sebuah tujuan yang dinyatakan berdasarkan nilai uang atau financial goals. Misalnya, tujuan untuk membeli sebuah tas seharga Rp.100.000,- dalam waktu 1 bulan. Kemudian peserta didik diminta untuk melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan tersebut. Apa saja pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhannya sehari-hari. Berapa banyak yang bisa ia tabung dalam setiap minggunya, dan lain sebagainya. Lalu mereka mencatat arus kas pada lembar kerja yang sudah disediakan sebelumnya.
Melalui pembelajaran itu, guru telah menanamkan Profil Pelajar Pancasila pada dimensi: Mandiri. Peserta didiknya diajarkan untuk mancari informasi sendiri tidak bergantung pada gurunya, juga belajar untuk mengelola keuangannya secara mandiri.
Bernalar kritis. Melalui kegiatan diskusi, menganalisis konsep, serta menganalisis resiko.
Bergotong royong. Melalui kegiatan-kegiatan kelompok.
Guru menanamkan dimensi-dimensi ini kepada peserta didiknya melalui capaian pembelajaran yang diturunkan menjadi kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari.
Nah, setiap guru mata pelajaran apapun itu di setiap jenjang memiliki peran yang sama dalam mewujudkan keenam dimensi pada Profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu, ketika merancang perencanaan pembelajaran hendaknya sembari merenungkan, bagaimana pembelajaran nantinya dapat menanamkan keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Dengan begitu guru dapat memberikan kegiatan dan pengalaman belajar yang bermakna. Dan sekaligus membangun kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Referensi:
Platform Merdeka Mengajar; Modul Pelatihan Mandiri-Materi Kompetensi, Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila; Kemendikbudristek 2021; https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/video/128?materi=267&materi_name=Capaian%20Pembelajaran&modul=37&modul_name=&topik=6&topik_name=Kurikulum%20Merdeka
Salinan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 009/H/Kr/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H