Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Senja Menyimpan Seribu Kisah: Nostalgia di Balik Pergantian Zaman

1 Februari 2025   16:00 Diperbarui: 1 Februari 2025   16:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
httpswww.pexels.comid-idfotorumput-saat-matahari-terbenam-462023

Senja Menyimpan Seribu Kisah: Nostalgia di Balik Pergantian Zaman

Senja adalah peralihan antara terang dan gelap, sebuah momen ketika matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, mewarnai langit dengan gradasi jingga, merah, dan ungu. Ia hadir sebagai penanda bahwa siang telah mencapai ujungnya dan malam bersiap mengambil alih. 

Bagi sebagian orang, senja adalah waktu istirahat, jeda sejenak dari hiruk-pikuk dunia. Bagi yang lain, ia adalah ruang untuk merenung, mengenang yang telah berlalu, atau menata harapan untuk esok yang lebih baik. Di bawah cahaya senja yang temaram, banyak cerita terukir, tentang perpisahan yang tak terhindarkan, tentang janji yang diucapkan dengan lirih, atau sekadar tentang keindahan yang mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini fana, termasuk terang matahari yang begitu perkasa di siang hari. 

Senja mengajarkan ketenangan dalam perpisahan, kebijaksanaan dalam menunggu, dan keindahan dalam ketidakkekalan. Ia adalah akhir yang penuh makna, namun juga awal bagi malam yang membawa misteri dan harapan baru.

Pengertian Senja

Senja adalah peralihan antara terang dan gelap, sebuah momen di mana matahari telah masuk ke dalam cakrawala, tetapi cahayanya masih menyisakan jejak keemasan di langit.

Menurut Wikipedia, senja (dusk) adalah periode setelah matahari terbenam hingga saat cahaya aram benar-benar menghilang. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senja secara harfiah adalah waktu setengah gelap setelah matahari terbenam.

Dalam keindahan senja, langit menampilkan spektrum warna yang memudar perlahan, jingga, merah, ungu, hingga akhirnya gelap. Angin sore berhembus lembut, seolah mengantar matahari menuju peraduannya, sementara dunia bersiap menyambut malam.

Bagi sebagian orang, senja adalah waktu perenungan, saat untuk berhenti sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan dan merenungkan apa yang telah dilalui sepanjang hari.

Senja mengajarkan bahwa setiap perjalanan memiliki akhirnya, tetapi dalam setiap akhir, selalu ada keindahan yang bisa dinikmati. Ia adalah jeda yang mengingatkan bahwa waktu terus bergerak, mengantarkan kita dari terang menuju gelap, dan dari gelap menuju terang kembali.

Mengenang Saat Senja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun