Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Liburan Seru di Palembang: Memancing dan Berburu Durian

17 Januari 2025   09:19 Diperbarui: 17 Januari 2025   09:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memilih durian perlu teknik tersendiri, agar dapat buah yang manis (Dokpri)

Namun, rasa tenang itu perlahan berubah ketika waktu berlalu dan mereka belum juga kembali ke arena. Kekhawatiran saya pun muncul kembali, dan ternyata benar adanya. Salah satu motor yang mereka gunakan mengalami kerusakan di tengah jalan. "Hadeuh," gumam saya sambil tertawa kecil, mencoba meredakan kekhawatiran dengan mengambil hikmah dari kejadian ini.

Perjalan Pulang

Setelah puas menikmati waktu bersama (mancing, makan duren dan main motor), kami pun memutuskan untuk pulang. Di perjalanan, kedua cucu saya, yang akrab dipanggil "Kakak" dan "Adik," dengan semangat menceritakan pengalaman mogok motor mereka tadi. Cerita mereka mengalir sambung-menyambung, penuh keceriaan dan tawa. Namun, tak lama kemudian suara mereka hilang. Ternyata, keduanya tertidur, mungkin kelelahan setelah seharian beraktivitas.

Perjalanan terasa lebih lama karena jalanan yang rusak memaksa sopir untuk ekstra hati-hati memilih jalur yang aman. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam, akhirnya kami tiba di rumah. Meski lelah, momen kebersamaan ini memberikan kenangan indah yang tak terlupakan.

Memilih durian perlu teknik tersendiri, agar dapat buah yang manis (Dokpri)
Memilih durian perlu teknik tersendiri, agar dapat buah yang manis (Dokpri)
Penutup

Saat seharian kami berkumpul dan mengikuti berbagai kegiatan bersama, suasana yang awalnya terasa kaku dan canggung perlahan mencair dengan sendirinya. Rasa empati dan kepedulian mulai tumbuh, menciptakan ikatan yang lebih erat di antara kami. Saling mendukung dan memahami satu sama lain menjadi lebih alami, membuat komunikasi berjalan lancar dan penuh kehangatan. 

Ditambah lagi, tawa ceria dua cucu yang gembira bermain menjadi penghubung yang mempererat suasana. Kegembiraan mereka membawa energi positif yang menjalar kepada semua, membuat hari itu menjadi momen penuh kebersamaan yang tak terlupakan.  

Ternyata, memang benar apa yang sering dikatakan orang: sesekali kita perlu meluangkan waktu untuk berjalan-jalan bersama keluarga. Atau, seperti istilah yang populer sekarang, melakukan "healing" bersama. Momen seperti ini tidak hanya memberikan penyegaran dari rutinitas, tetapi juga menjadi cara yang efektif untuk mempererat hubungan satu sama lain. Kebersamaan dalam perjalanan, tawa yang tercipta, hingga cerita-cerita ringan yang dibagikan selama waktu bersama, semuanya menjadi perekat yang membuat hubungan keluarga semakin hangat dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun