Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Liburan Seru di Palembang: Memancing dan Berburu Durian

17 Januari 2025   09:19 Diperbarui: 20 Januari 2025   17:17 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu duren di Jakabaring (Dokpri)

Liburan Seru di Palembang: Memancing dan Berburu Durian

Kehidupan sosial yang dahulu hangat dengan sapaan dan interaksi langsung kini berubah menjadi lebih dingin dan individualistis. Hal ini tercermin dalam fenomena yang terjadi di banyak keluarga masa kini. Meski secara fisik mereka berkumpul di ruang keluarga, kehangatan komunikasi justru semakin memudar. Alih-alih berbincang atau berinteraksi satu sama lain, mereka asyik tenggelam dalam dunia virtual, sibuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di tempat jauh, bahkan di negeri lain. Situasi ini menunjukkan pergeseran dalam pola hubungan sosial, di mana kehadiran fisik tidak lagi menjamin keintiman emosional. Tak terkecuali ini pun terjadi pada keluarga saya.

Untuk mengembalikan suasana hangat dalam keluarga, mempererat komunikasi, dan menghadirkan tawa ceria, saya memutuskan untuk mengajak keluarga jalan-jalan, memanfaatkan momen libur sekolah yang masih berlangsung. Ajakan ini disambut dengan antusias oleh anak pertama saya, yang mengusulkan ide menarik: pergi memancing bersama di kolam pemancingan "Singgah Pai" yang terletak di Plaju, Palembang. Dengan semangat, kami pun bersiap menikmati waktu berkualitas sebagai keluarga.

Sumber Dokumen pribadi
Sumber Dokumen pribadi
Mancing di Kolam "Singgah Pai"

Memanfaatkan momen akhir masa liburan sekolah semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025, kami sekeluarga memutuskan untuk mengisi hari Minggu ini dengan perjalanan menuju Palembang. Tujuan utama kami adalah mengunjungi sebuah kolam pemancingan yang terletak di Plaju, sebuah tempat yang dikenal dengan nama "Singgah Pai". Suasana ceria menyelimuti perjalanan kami, penuh dengan harapan akan pengalaman yang menyenangkan di kolam pemancingan tersebut.

Sesampainya di kolam pemancingan "Singgah Pai," kami segera memarkir mobil di tempat yang telah disediakan. Anak pertama saya langsung bergerak cepat memesan makanan dan nasi, serta menyewa perlengkapan memancing yang diperlukan. Setelah menemukan tempat yang nyaman, kedua cucu saya, dengan penuh semangat, mulai memancing ditemani oleh paman mereka. Suasana menjadi semakin hidup dengan antusiasme dan tawa anak-anak yang menikmati momen tersebut.

Makan bersama di sela-sela memancing (Dokpri)
Makan bersama di sela-sela memancing (Dokpri)
Menyaksikan dua cucuku asyik memancing dengan penuh keceriaan, hati kami pun ikut berbahagia. Gelak tawa mereka yang lepas membuat suasana semakin hidup. Saking asyiknya menikmati waktu bersama, tak terasa matahari telah meninggi, menandakan waktu sudah beranjak siang. Bersamaan dengan itu, nasi pesanan kami pun tiba, menggoda dengan aroma yang menggugah selera. Kami makan dengan lahap, menikmati hidangan sederhana yang terasa istimewa di tengah kebersamaan ini. Setelah itu, kami meluangkan waktu untuk menunaikan sholat di musholla yang terletak di belakang area pemancingan, menyempurnakan hari dengan rasa syukur yang mendalam.

Berburu Duren di Jakabaring

Usai menikmati waktu di kolam pemancingan, kami melanjutkan perjalanan dengan mobil yang berbelok ke kanan, menuju kawasan Jakabaring Sport City. Di tengah perjalanan, cucu saya tiba-tiba meminta dibelikan buah lontar. Namun, tak disangka, sepanjang jalan dari OPI Mall hingga Stadion Jakabaring, deretan penjual durian berjejer, menawarkan buah berduri itu dengan aroma khas yang menggoda.

Kami pun memutuskan untuk singgah di salah satu lapak sederhana yang bernaung di bawah rindangnya pohon. Mantu saya, Doni, dengan cekatan segera mengambil alih tugas memilih durian. Keahliannya dalam hal ini tak perlu diragukan, mengingat ia berasal dari Kabupaten Empat Lawang, daerah yang terkenal sebagai penghasil durian. Dengan penuh keyakinan, ia memeriksa setiap buah, mengenali ciri khas dan karakter durian matang dari aroma, dan bunyi kulitnya ketika diusap pakai kuku. Melihat keahliannya, kami pun yakin bahwa durian pilihan Doni pasti memuaskan.

Saat durian dibelah dan aromanya menyeruak, sang cucu dengan antusias ikut mencicipi. Tak disangka, mereka ternyata sudah menyukai durian, menikmati setiap gigitan dengan wajah ceria. Momen ini menjadi kejutan kecil yang menambah kehangatan perjalanan kami.

Membeli Buah Lontar

Setelah puas menikmati durian, kami melanjutkan perjalanan menuju Stadion Jakabaring. Di sepanjang jalan, suasana semakin hidup dengan deretan pedagang yang menjajakan aneka dagangan khas daerah. Menjelang pintu masuk kawasan Jakabaring, perhatian kami tertuju pada seorang penjual buah lontar di pinggir jalan. Dengan antusias, mobil segera menepi, dan anak saya turun untuk membeli enam paket buah lontar. 

Buah lontar itu tidak kami santap di tempat, melainkan kami bawa pulang untuk dinikmati bersama di rumah. Kehadiran buah lontar, yang tergolong langka dan sulit ditemukan, terasa begitu istimewa bagi kami. Oleh karena itu, kami memilih untuk menyimpan buah ini terlebih dahulu dan menikmatinya dalam suasana santai dan akrab di rumah. Kami ingin setiap gigitan buah lontar ini menjadi momen yang penuh kebersamaan dan rasa syukur atas kenikmatan kecil yang membawa kebahagiaan sederhana.

Masuk Kawasan Jakabaring Sport City 

Motor yang dipilih sang Cucu (Dokpri)
Motor yang dipilih sang Cucu (Dokpri)
Dengan ceria cucu saya segera mengajak masuk kawasan Jakabaring Sport City. Untuk memasuki kawasan Jakabaring Sport City, setiap kendaraan wajib melewati pintu gerbang utama. Di sini, pengunjung dikenakan tiket masuk yang mencakup dua jenis biaya, yaitu tiket untuk kendaraan dan tiket untuk seluruh penumpang di dalamnya. Sistem ini memastikan akses yang teratur ke salah satu kawasan olahraga terbesar di Palembang, tempat yang menawarkan berbagai fasilitas dan pemandangan menarik bagi para pengunjung.

Jakabaring Sport City adalah sebuah kompleks olahraga megah yang terletak strategis di jantung Kota Palembang. Sebagai salah satu ikon kebanggaan daerah, kompleks ini dirancang untuk mendukung berbagai aktivitas olahraga sekaligus menjadi destinasi rekreasi yang menarik bagi masyarakat dan wisatawan.

Kompleks seluas lebih dari 325 hektar ini adalah pusat olahraga terkemuka yang menjadi kebanggaan Palembang. Dengan 16 venue canggih di dalamnya, kawasan ini telah menjadi saksi berbagai kompetisi olahraga bergengsi, baik tingkat nasional maupun internasional. Setiap venue dirancang dengan fasilitas modern, menjadikannya tempat yang ideal untuk menyelenggarakan berbagai cabang olahraga sekaligus destinasi favorit bagi para pecinta olahraga dan rekreasi.

Perjalanan Jakabaring Sport City dimulai pada tahun 2004, ketika kompleks ini menjadi pusat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Momen bersejarah tersebut mendorong pembangunan dua fasilitas ikonik, yaitu Stadion Gelora Sriwijaya dan GOR Dempo. Seiring berjalannya waktu, Jakabaring Sport City terus berkembang, memperluas dan meningkatkan fasilitasnya untuk menyambut dua ajang olahraga besar: Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2011 dan Asian Games 2018. Transformasi ini menjadikan JSC sebagai simbol kemajuan dan dedikasi Palembang dalam dunia olahraga internasional.

Setiap hari, Jakabaring Sport City tidak pernah sepi dari pengunjung. Walau tidak ada even olahraga, Jakabaring Sport City tetap ramai karena di dalamnya terdapat kolam yang dipinggirnya banyak penjual makanan dan tempat permainan anak-anak, juga ada tempat anak-anak menyewa motor listrik ataupun motor kecil yang untuk dipakai berkeliling di area yang telah ditentukan.

Setiap hari, Jakabaring Sport City selalu dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Meskipun tidak ada gelaran acara olahraga, kawasan ini tetap ramai karena menawarkan berbagai aktivitas menarik. Salah satu daya tariknya adalah kolam besar yang dikelilingi penjual makanan, menciptakan suasana santai yang cocok untuk keluarga. Selain itu, tersedia pula area permainan anak-anak yang penuh keceriaan. Di sana, anak-anak dapat menyewa motor listrik atau motor kecil untuk berkeliling di jalur yang telah ditentukan. Kombinasi hiburan, kuliner, dan suasana yang ramah keluarga menjadikan Jakabaring Sport City sebagai destinasi favorit sepanjang waktu.

Siap-siap naik Motor (Dokpri)
Siap-siap naik Motor (Dokpri)
Hari ini, begitu dua cucuku turun dari mobil, mereka langsung berlari dengan penuh semangat menuju arena permainan. Tanpa ragu, mereka segera memilih motor kecil favoritnya. Awalnya, saya merasa khawatir, takut mereka jatuh atau kesulitan mengendalikannya. Namun, kekhawatiran itu sirna saat saya ingat bahwa mereka sudah sering bermain di sini bersama ayah dan bundanya, sehingga sudah terbiasa dengan motor jenis ini.

Namun, rasa tenang itu perlahan berubah ketika waktu berlalu dan mereka belum juga kembali ke arena. Kekhawatiran saya pun muncul kembali, dan ternyata benar adanya. Salah satu motor yang mereka gunakan mengalami kerusakan di tengah jalan. "Hadeuh," gumam saya sambil tertawa kecil, mencoba meredakan kekhawatiran dengan mengambil hikmah dari kejadian ini.

Perjalan Pulang

Setelah puas menikmati waktu bersama (mancing, makan duren dan main motor), kami pun memutuskan untuk pulang. Di perjalanan, kedua cucu saya, yang akrab dipanggil "Kakak" dan "Adik," dengan semangat menceritakan pengalaman mogok motor mereka tadi. Cerita mereka mengalir sambung-menyambung, penuh keceriaan dan tawa. Namun, tak lama kemudian suara mereka hilang. Ternyata, keduanya tertidur, mungkin kelelahan setelah seharian beraktivitas.

Perjalanan terasa lebih lama karena jalanan yang rusak memaksa sopir untuk ekstra hati-hati memilih jalur yang aman. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam, akhirnya kami tiba di rumah. Meski lelah, momen kebersamaan ini memberikan kenangan indah yang tak terlupakan.

Memilih durian perlu teknik tersendiri, agar dapat buah yang manis (Dokpri)
Memilih durian perlu teknik tersendiri, agar dapat buah yang manis (Dokpri)
Penutup

Saat seharian kami berkumpul dan mengikuti berbagai kegiatan bersama, suasana yang awalnya terasa kaku dan canggung perlahan mencair dengan sendirinya. Rasa empati dan kepedulian mulai tumbuh, menciptakan ikatan yang lebih erat di antara kami. Saling mendukung dan memahami satu sama lain menjadi lebih alami, membuat komunikasi berjalan lancar dan penuh kehangatan. 

Ditambah lagi, tawa ceria dua cucu yang gembira bermain menjadi penghubung yang mempererat suasana. Kegembiraan mereka membawa energi positif yang menjalar kepada semua, membuat hari itu menjadi momen penuh kebersamaan yang tak terlupakan.  

Ternyata, memang benar apa yang sering dikatakan orang: sesekali kita perlu meluangkan waktu untuk berjalan-jalan bersama keluarga. Atau, seperti istilah yang populer sekarang, melakukan "healing" bersama. Momen seperti ini tidak hanya memberikan penyegaran dari rutinitas, tetapi juga menjadi cara yang efektif untuk mempererat hubungan satu sama lain. Kebersamaan dalam perjalanan, tawa yang tercipta, hingga cerita-cerita ringan yang dibagikan selama waktu bersama, semuanya menjadi perekat yang membuat hubungan keluarga semakin hangat dan harmonis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun