Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memulai Hari dengan Syukur: Rahasia Ketenangan Hati

14 Januari 2025   06:09 Diperbarui: 14 Januari 2025   06:09 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup bukanlah soal hasil semata, melainkan tentang kesungguhan dan keikhlasan dalam mencintai dan menjalani prosesnya. Proses untuk terus-menerus berada di jalan takwa, meski penuh dengan liku dan tantangan. 

Kita boleh saja merencanakan, namun ingatlah bahwa Allah, Sang Pencipta kita, memiliki hak-Nya atas segala perencanaan. Dan rencana-Nya lah yang akan terjadi, bukan rencana kita. Jika ada sebagian dari mimpi-mimpi kita yang terlaksana, itu bukan karena kehebatan kita, melainkan karena Allah yang menjadikan kita hebat. 

Jika kemudian ada rencana hidup yang sukses, itu bukan karena kita luar biasa, melainkan karena rencana kita kebetulan selaras dengan kehendak-Nya. Maka, kembalikanlah segala puji dan syukur kepada Allah, Sang Pengatur segalanya. Tetaplah berusaha dan berserah, karena rencana-Nya adalah yang terbaik.

Wa Ilaihin An Nusyuur

Kita hanyalah tukang parkir yang diberi amanah menjaga titipan-Nya. Segala yang kita miliki bukan benar-benar milik kita, melainkan milik Sang Pemilik sejati, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kelak, Dia akan mengambil kembali apa yang menjadi milik-Nya, tanpa terkecuali. 

Sebagaimana firman-Nya: Lillaahi Maa Fie As Samawaati, Wa Maa Fie Al Ardh, milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi, termasuk nyawa kita sekalipun. Maka, ikhlaskanlah setiap titipan yang diambil kembali. Nikmati, jalani, dan syukuri. Tetaplah sabar, bersyukur, dan bertawakkal kepada-Nya. 

Ingatlah, dunia ini bukan tempat terakhir kita. Di sini hanyalah terminal transit sementara, sebuah rest area, sebuah pelabuhan sementara. Fokuskanlah hati dan langkah kita pada titik capaian perjalanan sejati, akhirat. 

Penutup

Tujuan perjalanan telah begitu jelas: bertemu Allah di tempat yang penuh kenikmatan abadi. Nikmatilah alur perjalanan ini, meskipun jalannya terjal, penuh lubang, dan kadang mendaki. Berhati-hatilah selama perjalanan, tetaplah berpegang pada petunjuk-Nya, dan jadikan setiap langkah sebagai bekal menuju tujuan yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun