Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Inspirasi dari KAUSAKu dan KBMN; Kisah Perjalanan Menulis

1 Januari 2025   09:03 Diperbarui: 1 Januari 2025   09:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hasil karyaku (Dokpri)

Pendahuluan 

Sudah sekian lama saya menjadi bagian dari grup WhatsApp KAUSAKu, sebuah komunitas yang dikenal sebagai Grup Tholab Ilmi. Grup ini dipimpin oleh sosok inspiratif, Kang Asep Gunawan, yang tak lain adalah seorang pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Meskipun KAUSAKu adalah singkatan dari Komunitas Asep Urang Sunda Asli Kuningan, anggota grup ini tidak terbatas pada mereka yang bernama Asep atau berasal dari Sunda. Anggotanya berasal dari berbagai penjuru Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, dengan latar belakang dan nama yang beragam. Mengenai beragam kegiatan inspiratif yang dilakukan oleh grup WhatsApp luar biasa ini, in sya Allah akan saya ceritakan di lain kesempatan. Namun, kali ini saya ingin berbagi tentang perjalanan saya hingga bisa aktif di Kompasiana.

Pertamakali Kenal Kompasiana

Sudah sejak lama saya memiliki keinginan untuk menulis di Kompasiana, namun saya tidak tahu bagaimana cara memulainya. Hingga pada suatu hari, di grup WhatsApp KAUSAKu, seorang anggota membagikan tulisannya yang dipublikasikan di Kompasiana. Beliau adalah Koko Sim, sapaan akrab dari Pak Sim Cung Wei. Belakangan, saya mengetahui bahwa beliau merupakan salah satu anggota TSO (Tim Solid Om Jay) di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN), sebuah komunitas yang sangat inspiratif dalam dunia literasi.

Saat itu, saya memberanikan diri bertanya kepada Koko Sim, bagaimana cara agar bisa menulis di Kompasiana. Dengan ramah, beliau menjawab, "Bapak silakan daftar dulu," sambil mengirimkan tautan pendaftarannya. Tanpa ragu, saya langsung membuka tautan tersebut dan berusaha mendaftar. Namun, saya terkejut ketika sistem memberi tahu bahwa saya sudah terdaftar. Ketika saya membuka akun, ternyata saya memang sudah memiliki akun Kompasiana sejak tahun 2021.

Jadi, jangan heran jika Anda membuka profil saya di Kompasiana dan mendapati bahwa saya telah terdaftar sejak tahun 2021, tetapi hingga akhir 2024 tulisan saya masih sangat sedikit. Hal ini karena sejak pertama kali terdaftar sebagai anggota hingga awal April 2024, saya sama sekali belum menulis satu artikel pun. Saya baru mulai aktif menulis setelah bergabung dengan grup WhatsApp Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan ke-31.

Mengikuti KBMN Gelombang 31

Saya ditambahkan ke grup KBMN Gelombang 31 oleh Om Jay, sapaan akrab Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. Meski sudah menjadi anggota, saya hanya menjadi pengamat pasif dan jarang berkomentar. Suatu malam, saat berada di masjid sambil menunggu waktu salat Isya berjamaah, ponsel saya tiba-tiba berbunyi. Ketika saya membukanya, ternyata ada pesan dari Koko Sim yang menginformasikan bahwa kelas akan dimulai dalam 10 menit. Dalam hati saya bertanya-tanya, "Kelas apa ya?" Namun, karena salat berjamaah Isya akan segera dimulai, saya mematikan ponsel dan fokus pada ibadah.

Saat tiba di rumah sekitar pukul 10 malam, saya membuka ponsel dan mendapati grup WhatsApp KBMN sudah penuh dengan pesan baru. Saya mulai membaca pesan-pesan tersebut dari awal hingga akhir. Betapa terkejutnya saya saat menyadari bahwa saya sudah bergabung di kelas ini sejak pertemuan ke-6.

Ketika membaca instruksi, "Silakan membuat resume," saya sempat terkejut. Dalam hati, saya bertanya-tanya, "Apa yang harus saya tulis?" Namun, dengan percaya diri, saya memanfaatkan kemampuan yang saya miliki untuk mulai menulis. Saya langsung menuangkan hasilnya di blog pribadi dan tanpa ragu membagikan tautannya di platform yang telah ditentukan oleh grup.

(Ketika saya membuka kembali tulisan pertama itu sekarang, saya hanya bisa tersenyum kecut sambil mengingat bagaimana saya dulu begitu polos dan apa adanya, hehehe).

Seiring berjalannya waktu, saya mengikuti semua pertemuan di KBMN Gelombang 31 dengan tekun, sekaligus menulis resume dari setiap sesi. Belakangan, resume-resume tersebut sering saya publikasikan di Kompasiana. Berkat keikutsertaan dalam KBMN Gelombang 31 inilah, saya akhirnya menjadi lebih rajin menulis di platform tersebut.

Pada akhir rangkaian pertemuan, peserta dibagi ke dalam beberapa grup mentoring. Saya ditempatkan di grup dengan mentor bernama Arofiah Afifi. Di grup mentoring ini, kami berdiskusi untuk menentukan waktu dan konsep acara penutupan KBMN Gelombang 31, menjadikannya pengalaman yang penuh kesan dan kebersamaan.

Buku Solo (Dokpri)
Buku Solo (Dokpri)
Mulai Menulis Buku Solo

Salah satu syarat kelulusan dari Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) adalah setiap peserta harus menerbitkan sebuah buku. Setelah acara penutupan selesai, saya pun mulai mengedit semua tulisan resume yang telah saya buat dan menyusunnya dalam satu file untuk dicetak menjadi sebuah buku. Saya memberi judul pada buku saya Kiat Jitu Menulis Bermutu. Setelah file selesai, saya mengirimkannya kepada Teh Ovi, mentor hebat kami. Dengan penuh kesabaran, beliau pun mengedit tulisan saya dengan telaten, memberikan sentuhan profesional yang membuat buku ini semakin sempurna.

Teh Ovi merekomendasikan CV. Anagraf Indonesia sebagai penerbit untuk buku saya. Penerbit ini bekerja sama dengan Bunda Kangjeng, sapaan akrab Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Setelah buku selesai diterbitkan dan sampai di tangan saya, saya pun langsung berfoto sambil memegang buku tersebut. Hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa setiap penulis wajib berfoto dengan bukunya dan mengunggahnya di laman yang telah ditentukan. Momen itu menjadi salah satu kebanggaan tersendiri dalam perjalanan menulis saya.

Beberapa waktu kemudian, saya menerima pesan WhatsApp yang mengabarkan bahwa saya dinyatakan lulus dari pelatihan di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN). Dalam pesan tersebut, saya juga menerima sertifikat kelulusan sebagai bukti resmi. Yang membuat saya semakin bangga, saya menjadi peserta kedua yang dinyatakan lulus, setelah Pak Markus Masam dari Bali. Momen ini menjadi pencapaian yang sangat berarti dalam perjalanan menulis saya.

Setelah berhasil menerbitkan buku solo pertama, semangat saya untuk menulis semakin bertambah. Saya pun mulai mempersiapkan buku solo kedua. Menariknya, draf untuk buku ini sebenarnya sudah ada sebelum draf buku pertama selesai. Namun, karena buku kedua ini bernuansa agama, saya merasa perlu mengkaji materinya berulang kali, terutama untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam penyebutan dalil naqli, baik dari Al-Qur'an maupun Hadits.

Setelah merasa semuanya siap, saya mengirimkan naskah tersebut ke penerbit Anugerah Jaya di Palembang. Saya memilih penerbit ini karena pemiliknya, Bapak Dr. Sadiman, M.Pd., selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada saya untuk terus menulis. Akhirnya, buku solo kedua saya yang berjudul Realita dan Hikmah: Perspektif Al-Qur'an dan Hadits dalam Kehidupan Sehari-hari resmi diterbitkan, menjadi bukti dedikasi saya dalam dunia literasi Islami.

Penutup

Hingga akhir tahun 2024, saya telah menulis beberapa buku yang menjadi bagian dari perjalanan literasi saya. Selain dua buku solo yang telah saya terbitkan, saya juga aktif berkontribusi dalam sejumlah buku antologi. Saya ikut menulis dalam antologi puisi, kisah perjalanan, kisah inspiratif, serta antologi pantun. Setiap karya ini memberikan warna tersendiri dalam dunia tulis-menulis yang terus saya tekuni.

Melihat berbagai pencapaian di tahun 2024, saya merasa semakin terpicu dan terpacu (termotivasi) untuk terus berkarya. Hal ini mendorong saya untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, agar di tahun 2025 saya mampu meraih hasil yang lebih gemilang dibandingkan tahun sebelumnya. Saya berharap apa yang saya cita-citakan dapat tercapai, dan semoga setiap karya yang saya hasilkan membawa manfaat bagi banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun