Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Kebun ke Peristirahatan Terakhir

26 Desember 2024   11:05 Diperbarui: 26 Desember 2024   11:05 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ambulan desa siap mengantarkan (Dokpri)

Saat saya berbincang dengan paman almarhum, beliau menceritakan kronologi kejadian tragis itu. Sekitar pukul 11 malam, almarhum sedang dalam perjalanan pulang setelah bermain di Desa Cintamanis Baru. 

Ketika melintas di KM 12 Desa Rimba Jaya, almarhum tak sengaja menabrak sebuah motor yang berada di depannya. Sayangnya, motor tersebut tidak terlihat karena tidak dilengkapi lampu, sehingga kecelakaan tak dapat dihindari.

Bersatu dalam Duka

Banyak warga Desa Nusamakmur yang datang untuk bertakziah. Di desa kami, sudah menjadi budaya bahwa jika ada kabar duka, masyarakat akan segera berbondong-bondong meninggalkan pekerjaannya untuk melayat. 

Selain sebagai bentuk pelaksanaan ajaran Islam (karena mayoritas penduduk di sini adalah muslim) takziah juga menjadi wujud empati kepada keluarga yang berduka. Di sisi lain, masyarakat pun merasa takut jika dianggap tidak peduli atau kurang memiliki empati apabila mereka tidak turut hadir.

Masyarakat yang datang segera membagi tugas untuk mempercepat proses pemakaman. Mereka yang biasa bertugas menggali kubur langsung mengukur jenazah, lalu berangkat ke TPU untuk menggali liang lahat. 

Para tukang berkumpul membuat kotak jenazah dengan cekatan. Sementara itu, Pak Kiai dan timnya segera memulai prosesi memandikan jenazah sesuai syariat Islam. 

Di dalam rumah, beberapa orang sibuk menyiapkan kain kafan dan perlengkapan lainnya, memastikan segalanya siap untuk penghormatan terakhir kepada almarhum.

Ambulan desa siap mengantarkan (Dokpri)
Ambulan desa siap mengantarkan (Dokpri)
Setelah proses memandikan dan mengkafani selesai, kewajiban umat Islam yang masih hidup terhadap jenazah dilanjutkan dengan menunaikan shalat jenazah. Pak Kiai memimpin shalat tersebut dengan khidmat, diiringi keheningan dan doa yang tulus dari para jamaah. 

Usai shalat, jenazah dibawa menggunakan ambulans desa menuju peristirahatan terakhir di TPU Dusun 1 Desa Nusamakmur. Masyarakat dengan penuh penghormatan mengiringi perjalanan jenazah, mengantar almarhum menuju tempat peristirahatannya yang abadi.

Pelajaran Dari Peristiwa Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun