Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menanam Kehidupan: Refleksi, Kenangan, dan Kontribusi untuk Lingkungan

21 November 2024   05:21 Diperbarui: 21 November 2024   11:27 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memilih menanam pohon jambu batu karena kenangan masa kecil yang begitu lekat dalam ingatan. Dulu, saya dan teman-teman sering berburu buah jambu yang sudah matang dan jatuh di kebun tetangga. Suasananya selalu seru, penuh canda dan tawa, apalagi saat kami berlomba untuk bangun lebih awal, siapa yang lebih cepat, dialah yang mendapat paling banyak. 

Kenangan sederhana itu kini menjadi inspirasi, agar pohon-pohon yang saya tanam kelak bisa menghadirkan kebahagiaan serupa bagi anak-anak dan cucu di masa depan.

Saya menanam pohon jambu kristal. Jambu kristal, atau Psidium guajava, adalah jenis jambu biji lain yang populer di Indonesia. Buahnya berwarna putih, bertekstur renyah, dan berasa manis, dan memiliki biji yang lebih sedikit daripada jambu biji biasa.

Saya memilih menanam jambu ini karena berbagai kelebihannya yang menarik. Buahnya yang besar tidak hanya memikat, tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain itu, pohon ini sangat mudah ditanam, karena mampu beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi lingkungan, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. 

Kemudahan perawatannya menjadikan jambu ini sebagai pilihan yang ideal, sekaligus investasi jangka panjang yang bermanfaat bagi kebutuhan pribadi maupun potensi ekonomi.

Berbicara ekonomis, saya belum pernah bisa menjualnya, karena saya sering nggak kebagian. Mungkin karena saya sudah tua, jadi kalah lincah sama cucu. Saya baru bermaksud memetiknya, cucunya sudah memakannya, hahaha.

Ini berarti tujuan saya berhasil, karena tujuan saya dari awal menanam, bukan untuk dijual tapi untuk kebahagiaan cucu di masa depan, yass!

Pohon Duwet (Java Plum) Dokumen pribadi
Pohon Duwet (Java Plum) Dokumen pribadi
Buah Langka

Saya senang menanam buah langka. Saya menanam pohon duwet atau jamblang (dalam bahasa inggris Java Plum atau Black Plum) karena kenangan masa kecil yang tak terlupakan. 

Dulu, saya begitu gemar menikmati buahnya yang sepet manis. Sayangnya, pohon ini kini semakin langka dan jarang ditemukan, kecuali di tangan para penangkar yang menjaga kelestariannya. 

Keinginan untuk menanamnya pun membawa saya pada seorang penangkar di Jawa Tengah, yang menjual bibitnya secara online. Kini, saya berharap pohon ini dapat tumbuh subur, tidak hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga untuk melestarikan buah khas yang hampir terlupakan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun