1. Peningkatan kualitas guru
Melalui program pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan, guru memiliki kesempatan untuk terus meningkatkan kompetensi dan keterampilannya.
 Program ini dirancang untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang metode pembelajaran terkini, mengasah keterampilan praktis di kelas, dan memperkuat kemampuan manajemen kelas yang efektif.
Dengan berpartisipasi dalam pelatihan secara rutin, para guru dapat lebih adaptif terhadap perubahan kurikulum, teknologi pendidikan, serta kebutuhan siswa yang beragam.Â
Proses ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan diri mereka, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan, menjadikan guru sebagai agen perubahan yang lebih efektif di lingkungan sekolah.
Oleh karena itu, pelatihan guru seharusnya tidak terbatas hanya pada kelompok guru tertentu saja, melainkan harus mencakup seluruh guru tanpa terkecuali.
 Penting untuk memastikan bahwa setiap guru mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pelatihan langsung dari narasumber yang berkompeten, bukan hanya sebagian kecil dari mereka.
Kondisi di mana satu grup guru dilatih oleh narasumber yang terlatih, sementara yang lain hanya menerima imbas atau informasi tidak langsung, harus dihindari.Â
Setiap guru memiliki peran yang krusial dalam proses pendidikan, sehingga pemerataan pelatihan akan membantu meningkatkan kualitas pengajaran secara menyeluruh dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik untuk siswa.
Seorang guru seharusnya tidak dibebani dengan tugas melatih guru lain, karena fokus utama seorang guru adalah mendidik dan mengajar siswa. Ketika seorang guru diberi peran ganda sebagai pelatih bagi rekan-rekan seprofesinya, ada risiko bahwa tugas utamanya sebagai pengajar akan terabaikan.
Dengan tanggung jawab sebagai pelatih, guru tersebut akan lebih sering terlibat dalam kegiatan pelatihan, yang pada akhirnya dapat mengurangi waktu dan perhatian yang seharusnya didedikasikan untuk siswa di kelas.